Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tiga Turis Asing, Ratu Kecantikan dan Pengemis Anak di Kota Tua Jakarta

29 Mei 2022   08:58 Diperbarui: 29 Mei 2022   09:00 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluar halte Trans Jakarta, saya kemudian melalui jalan Pintu Besar Utara  di depan Museum Bank Mandiri dan Museum Bank Indonesia yang juga sedang di renovasi, rupanya sedang ada pemasangan sejenis konblok untuk tempat pejalan kaki.  Apa jalan ini nantinya dijadikan khusus penjalan kaki? Jalan ini menjadi sangat sempit karena hanya muat satu kendaraan yang harus berbagi lahan dengan banyaknya pedagang kaki lima. Semuanya ada di sini, baik penjual pecel, gorengan, buah, dan juga deretan delman yang antre di tepi jalan. Sementara sesekali banyak juga kendaraan yang lewat baik bus Trans Jakarta, mikrolet atau kendaraan pribadi.

Setelah berjalan sekitar 5 menit , saya sampai di ujung jalan tempat pintu masuk utama menuju Taman Fatahillah, di sini jalur dibagi dua untuk masuk dan keluar. Masih ada petugas yang menjaga untuk memeriksa suhu tubuh dan pemindaian Peduli Lindungi walau tidak terlalu ketat. Karena ramai tidak pengunjung harus diperiksa  dan sebagian bisa masuk dengan bebas. 

Foto-foto di Kota Tua: Dokpri
Foto-foto di Kota Tua: Dokpri

Suasana kota Tua dengan pemandangan, hiruk pikuk dan aroma yang khas kembali merebak. Masih sama sepeti kunjungan sebelumnya pada 2012-hingga 2019 lalu.  Sepanjang jalan yang khusus untuk pedestrian itu beberapa tempat untuk berfoto.  Baik bersama kakek tua berkostum pejuang dengan tubuh dilumuri warna kuning emas, atau bersama noni Belanda bergaun putih bak pengantin, dan kakek berkostum pendekar Betawi dengan baju oangsi warna oranye.  Selain itu ada juga tempat untuk berfoto bersama mobil tua dan deretan peramal yang bisa membaca garis tangan. Semuanya laris manis karena pengunjung memang ramai.

Pendekat Betawi: Dokpri
Pendekat Betawi: Dokpri

Di sebelah kiri ada Magic Art 3 D museum Jakarta yang menawarkan suasana berfoto yang unik dan juga Restoran Historia.  Bangunan-bangunan tua yang direnovasi sehingga menjadi hidup kembali ini memang yang diharapkan agar kawasan Kota Tua tetap hidup.    Di sebalah kanan ada pintu masuk menuju Museum Sejarah Jakarta.

Saya terus berjalan sampai di Lapangan Fatahilah yang selalu ramai.  Di sini seperti biasa banyak disewakan sepeda ontel dan juga topi warna warni yang bisa digunakan berkeliling Kawasan Kota Tua. Di depan Museum Wayang ada pertunjukan konser penyanyi yang menghibur para pengunjung yang duduk santai di lapangan.    Suasana tampak mengasyikkan walau sekilas terlihat sedikit kacau, tidak beraturan dan sangat ramai.   Di kejauhan Tampak Gedung Kantor Pos dan juga Museum Keramik dengan tiang-tiang putihnya yang khas.

Suasana Kota Tua memang terus membuat saya suka walau sudah beberapa kali kesini. Di Jalan Kali Besar Timur 5, saya sempat belok kiri untuk menuju kawasan Kali Besar. Masih banyak bangunan tua di sini yang belum direnovasi dan terlihat tua, kusam dan kotor. Namun ternyata akses menuju Kali Besar ditutup portal dan ada petugas yang menyarankan lewat jalan yang satu lagi.  Dari sini saya sempat mengintip Kali Besar dan Toko Merah di kejauhan.

Peramal di Kota Tua: Dokpri
Peramal di Kota Tua: Dokpri

Saya kemudian berjalan melewati Museum Wayang dan juga Bank Mega di sudut jalan. Belok Kiri melewati Jalan Kali Besar Empat dan mampir sejenak di Indo Maret. Di sini ada sepasang turis asing yang sedang bertanya-tanya dan kemudian mencari informasi melalui telepon genggam.  Di sudut jalan terlhat Caf Batavia, salah satu restoran yang sudah cukup lama hadir di Kawasan Kota tua dan di depannya ada Gedung Darma Niaga dengan temboknya yang khas berwarna kuning kecokelatan. Di depan Gedung ini, ada seorang gadis berpakaian bak ratu kecantikan dengan gaun panjang warna merah tua sedang berfoto atau mengambil video. Dia berulang kali berjalan dan ditemani seorang pemuda yang mengambil video dengan telepon genggam.  Mungkin sedang Latihan untuk ikut kontes Puteri Indonesia.

Toko Merah dan Kali Krukut: Dokpri
Toko Merah dan Kali Krukut: Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun