Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Satoe Cangkir Kopi yang Membawa Menembus Waktu

19 November 2021   10:47 Diperbarui: 19 November 2021   10:52 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah puas menyaksikan parade mobil tua di Tjolomadoe, kami berencana untuk mampir ke pusat kota Solo dan bersantai sejenak di Taman Bale Kambang.  Cuaca yang lumayan cerah di Kartasura berubah menjadi mendung dan kemudian turun hujan lebat ketika memasuki kota Solo.

Akibatnya rencana santai di Bale Kambang harus dibatalkan dan tujuan berubah mencari toko oleh-oleh khas Solo di kawasan Kalilarangan.   Hujan masih lumayan lebat ketika kami selesai belanja dan karenanya kami memutuskan untuk menuju kawasan Sukoharjo dan mampir ke The Heritage Palace dengan harapan hujan tidak turun di sana.

Thee Kultur
Thee Kultur

Waktu menunjukkan sekitar pukul 5 Sore ketika kami tiba di dekat The Heritage Palace.  Ada sebuah restoran bernama Thee Kultur by Tong Tji.  Sementara di sisi lain ada juga sebuah Coffee Shop bernama Satoe Coffee & Space.  Uniknya nama Coffee Shop ini juga ditulis dalam aksara Hangeul Hana yang berarti Satu dalam bahasa Korea. Ternyata The Heritage Palace sendiri sudah tutup sekitar jam 5 sore tadi, namun seorang satpam menjelaskan bahwa kami masih bisa masuk ke halaman dan berfotoria dengan membeli satu cangkir kopi di Satoe Coffee Shop.  Harga paket secangkir kopi ini 30 ribu Rupiah dimana kita bisa masuk ke halaman gedung. 

Suasana menjelang senja ketika kami memasuki halaman The Heritage Palace.  Sesuai namanya gedung utama bangunan ini memang mirip istana atau kastel di Eropa.  Arsitekturnya yang unik membuat banyak pengunjung betah berselfie ria.    Di halaman dipamerkan beberapa mobil antik, di antaranya mobil polisi seperti di film-film Hollywood dengan warna hitam putih yang khas.

Mobil antik : Dokpri
Mobil antik : Dokpri

"Gedung ini dulunya merupakan pabrik gula yang dibangun sejak zaman Belanda," demikian keterangan seorang lelaki yang sedang menjelaskan perihal sejarah gedung tua yang megah dan antik ini.  Rupanya The Heritage Palace memang dulunya berfungsi sebagai pabrik gula Gembongan yang dibangun pada 1892 dan kemudian setelah lama ditutup mulai 2018 direnovasi kembali menjadi tempat wisata.

Banyak sekali tempat yang cantik untuk difoto termasuk lobi dengan mebel yang antik.   Dan ternyata di dalam gedung ini juga ada Museum Transportasi yang memamerkan mobil tua serta museum 3 D yang bisa menghasilkan foto-foto dengan kesan 3 D yang memesona.   Tentu saja museum ini sudah tutup sore itu dan saya hanya bisa mengintip beberapa buah mobil dari balik pintu jeruji yang tertutup.

lobi dan mebel : Dokpri
lobi dan mebel : Dokpri

Di halaman belakang kita juga bisa berfoto dengan latar belakang tulisan The Heritage Palace dengan hiasan patung dan air mancur khas Eropa yang membuat kita seakan-akan berada di Roma atau Venezia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun