Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Walau Tekanan Darah Lagi Tinggi Jangan Takut untuk Divaksin!

29 Juni 2021   10:39 Diperbarui: 29 Juni 2021   11:02 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid 19 di Indonesia terus mengganas. Hampir setiap hari berita di media sosial memberitakan sahabat atau kenalan yang terpapar penyakit yang belum ada obatnya ini, Selain itu banyak rumah sakit juga sudah kewalahan tidak mampu menampung pasien.

Salah satu program pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid adalah dengan program vaksinasi massal.  Program ini berjalan terus secara bertahap dimulai dengan berbagai kategori baik profesi maupun usia.

Saya termasuk yang beruntung sudah divaksinasi dua kali bulan April dan Mei 2021 lalu. Jarak antara vaksinasi pertama dan kedua adalah 28 hari dan tentu saja menggunakan vaksin Sinovac. Saya mengikuti program vaksinasi untuk tenaga pengajar sehingga termasuk kelompok yang divaksin pertamakali setelah tenaga kesehatan.

Berikut adalah sekelumit pengalaman divaksin yang cukup menarik untuk disimak. Pendaftaran dimulai di kampus sekitar satu atau dua bulan sebelum proses vaksinasi pertama.  Seminggu sebelumnya kami semua mendapat berita bahwa vaksinasi akan dilaksanakan di Sekolah Pelita Harapan di Cikarang pada awal April 2021.  Peserta diharapkan membawa dua buah fotokopi KTP dan hanya yang sudah terdaftar akan dilayani.  Pelayanan vaksinasi dimulai pukul 8.00 hingga 13.00 WIB.

Karena tidak ingin terlalu berkerumun, saya sengaja tidak datang terlalu pagi.  Kolega saya yang datang sekitar pukul 8,30 mendapat nomor antrean 150-an,  demikian komunikasi saya melalui WhatsApp.  Dan hingga pukul 10 belum juga mendapat giliran. Karena itu saya datang sekitar pukul 10.30 di lokasi dan mengambil nomor antrean yang sudah mencapai nomor 213.  Harapan saya agar antrean sudah tidak terlalu panjang.

Semua peserta menunggu dengan sabar dan tertib di lapangan basket  di sekolah tersebut yang luas dan dengan tempat duduk yang berjarak sekitar 1 meter satu sama lain.  Nampak sangat teratur dan rapi.  Saya diberi formulir yang harus diisi dengan nama , identitas, dan juga pernyataan mengenai beberapa penyakit bawaan.

Ketika saya datang, yang sedang dilayani baru sekitar nomor antrean 97. Sekali dipanggil untuk pemeriksaan adalah 4 atau 5 orang.  Masih lumayan lama menunggu samai sekitar pukul 12 siang sudah mendekati nomor antrean saya yaitu nomor 200-an.  Diumumkan juga bahwa panitia akan istirahat sebentar lagi dan baru akan dimulai kembali sekitar pukul 13 siang.

Mendengar pengumuman ini saya terus berharap agar nomor saya dipanggil sebelum waktu istirahat yang menyebabkan saya agak sedikit tegang. Apalagi yang dipanggil selanjutnya hanya dua atau tiga orang dan tidak secepat sebelumnya. 

Akhirnya nomor antrean 213 dan 214 dipanggil juga tepat sebelum istirahat. Mereka yang memiliki nomor antrean 215 ke atas harus rela menunggu lebih lama lagi. 

Setelah didaftar, saya diperiksa tekanan darah. Sementara pemeriksaan suhu tubuh sudah dilakukan sebelum masuk ke ruangan. Alangkah kagetnya saya ketika diberitahu bahwa tekanan darah saya cukup tinggi pada saat itu sehingga  dianjurkan menghadap ke dokter untuk skrining lebih lanjut. 

Jadi pemeriksaan dokter ini lah yang akan menentukan apa saya boleh divaksin atau tidak,  Sebelumnya saya sudah sempat melihat seorang bapak ditolak untuk vaksin karena tekanan darahnya juga sangat tinggi.  Bapak itu disuruh berobat dulu dan kembali di lain kesempatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun