Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengulik Pancasila dengan Pendekatan Filsafat

4 Maret 2021   15:33 Diperbarui: 4 Maret 2021   15:46 3197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Filsafat Pancasila . Sumber: detik.com

Pancasila, sejak kecil kita sudah dikenalkan dengan nama yang selalu dianggap sebagai kata yang sakral dalam kehidupan kita sebagai bangsa.  Sejak sekolah dasar kita sudah diminta untuk menghafalkan 5 butir Pancasila yang terus diucapkan setiap hari Senin setiap kali upacara bendera.

Namun kalau ditanya apa itu Pancasila? Maka bermacam ragam jawaban kita sesuai dengan pemaknaan dan pengertian masing-masing. Kebanyakan akan menjelaskan Pancasila dengan menjabarkan hafalan masing-masing. Lalu apalagi kalau ditanya tentang Filsafat Pancasila. Makin beragam jawaban kita. Tidak ada yang benar walau mungkin sulit juga menentukan yang salah.

Nah untuk itu, mari sejenak kita bernarasi dengan Pancasila dan Filsafatnya. Sambil menelaah lebih jauh apa itu Filsafat Pancasila.

Pertama-tama, ada baiknya memahami sedikit banyak tentang filsafat. Mendengar namanya saja, banyak yang tidak suka, karena banyak orang yang bermain dengan filsafat sering dianggap orang yang kurang waras atau paling tidak kurang kerjaan. Tetapi tidak mengapa, kita toh hanya bermain-main sejenak dan jangan sampai tenggelam di dalamnya. Nanti benar-benar menjadi kurang waras.

Kata orang bijak, filsafat berasal dari kata filosofia yang dalam Bahasa Yunani berarti cinta akan kebijakan.  Nah kalau kita bermain filsafat siapa tahu akan jadi orang yang bijaksana. Namun ada juga yang bilang filsafat adalah cara berpikir yang mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. 

Sementara Pancasila dapat juga dipandang sebagai falsafah yang merupakan pedoman berperilaku sesuai dengan pedoman kultur Indonesia.  Pancasila juga dapat dianggap sebagai filsafat negara yang lahir sebagai cita-cita bersama atau collective ideologi bangsa Indonesia.  Selain itu Pancasila juga merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam dan kemudian dituangkan atau dirumuskan dalam suatu sistem yang tepat. Dengan demikian Filsafat Pancasila dapat memberikan pengetahuan dan pengertian ilmiah dan mendalam tentang hakikat Pancasila.

Untuk memahami Filsafat Pancasila dalam suatu sistem, mari kita pahami empat dasar yang membedakannya dengan sistem filsafat yang lain, yaitu dasar ontologis, epistemologis,  aksiologis, dan antropologis.

Secara ontologis, yaitu membahas sesuatu berdasarkan  keberadaan atau  hakikat dari segala sesuatu yang ada baik itu berupa realitas fisik maupun metafisik, Pancasila dibahas berdasarkan hakikat dari masing-masing sila yang ada. Ternyata hakikat dasar Pancasila secara ontologis adalah manusia.  Hal ini disebabkan karena manusialah yang merupakan subyek hukum pokok dari sila-sila dalam Pancasila itu sendiri.  Singkatnya yang bisa melaksanakan kelima sila dalam Pancasila itu adalah manusia, khususnya manusia Indonesia,

Kedua, kita akan membahas Pancasila berdasarkan epistemologi. Epistemologi bermakna membahas atau mempelajari tentang hakikat dari pengetahuan, justifikasi, dan rasionalitas keyakinan.  Berdasarkan epistemologi ini dapat diupayakan untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem ilmu.   Di sini kita bisa mengetahui bahwa sumber pengetahuan Pancasila adalah digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri yang direnungkan secara rasional dan kemudian dirumuskan bersama oleh para "bapak bangsa". Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Bangsa Indonesia sendirilah yang merupakan kausa materialis Pancasila.

Yang ketiga adalah secara dasar aksiologis dimana Pancasila merujuk kepada nilai-nilai dasar yang terdapat pada Pembukaan UUD 1945.  Aktualisasi nilai-nilai dasar itu sendiri ternyata kontekstual dan konsisten dengan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara,  Dengan menggunakan Dasar Aksiologis ini pada hakikatnya kita membahas nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan mengenai Pancasila.

Sementara itu ada lagi satu dasar yang juga tidak boleh kita lupakan dalam membahasa filsafat Pancasila , yaitu dasar antropologis,  Landasan ini memegang teguh prinsip bahwa Pancasila berdasarkan pada manusia sebagai makhluk yang monopluralis, yaitu terdiri dari berbagai unsur tetapi tetap merupakan satu kesatuan yang utuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun