Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Naik-naik ke Puncak Bukit di Istanbul, Ketemunya Masjid Sulaimaniyeh

20 Mei 2018   17:19 Diperbarui: 20 Mei 2018   17:54 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari masih pagi ketika saya turun dari tram di halte Beyazit yang tidak jauh dari Grand bazaar di kota tua Istanbul. Para pedagang baru saja siap-siap membuka toko dan dagangan. Tujuan kali ini adalah berkunjung ke Masjid  Sulaimaniyeh sekaligus berziarah ke makam Sultan dan juga arsitek nya yang terkenal yaitu Minar Sinan.

Dari Grand Bazaar atau Kapali Carsi, saya menyusuri jalan-jalan kecil dengan deretan gerai yang  menjajkan pakaian dan juga souvenir.  Sesampainya di Fuat Paca Cadessi, Jalan mulai mendaki dan agak sepi. Ssya terus berjalan santai sampai kemudian berbelok kiri di Prof Siddik Sami Onar Cadessi .Tiba-tiba saja masjid Sulaimaniyeh yang megah menyeruak di kejauhan.

Foto: Koleksi pribadi
Foto: Koleksi pribadi
Suasana belum terlalu ramai namun sudah ada beberapa wisatwan yang sedang aksi berfofo di halaman yang luas ini. Saya menyusuri pagar tembok dan kemudian mengintip sebuah jalan kecil di dekat kompleks masjid.  Banyak bangunan dengan kubah-kubah kecil di atasnya.

Jalan ini bernama Minar Sinan Cadessi dan di pojoknya terlihat sebua bangunan yang ternyata merupakan hamami atau tempat mandi uap cara Turki yang bernama Sulymaniye Hamami.

Foto: Koleksi pribadi
Foto: Koleksi pribadi
Kembali menyusuri halaman masjid di sisi timur laut majsid dimana banyak terdapat tempat wudhu bederet rapi dengan kursi kayu berwarna coklat. Tidak ada seorang pun disini. Maklum belum tiba waktu sholat.

Foto: Koleksi pribadi
Foto: Koleksi pribadi
Saya kemudian  memutar melalui pintu di barat laut dan tiba di halaman utama depan masjid. Disini sudah terlihat cukup banyak wisatawan yang akan berkunjung ke masjid yang dibangun oleh Sultan Sulaiman Kanuni atau dijuluki juga Sulaiman the Magnificent pada 1550-1558.

Foto: Koleksi pribadi
Foto: Koleksi pribadi
Ada empat buah menara di halaman masjid ini yang melambangkan Sulaiman sebagai sultan ke empat seteah penaklukan Konstantinopel.

Perancang masjid ini adalah arsitek paling terkenal dari Dinasti Ottoman, yaitu Minar Sinan yang juga menjadi guru dari beberapa arsitek selanjutnya seperti Mehmet Aga yang membangun Masjid Biru, Dari halaman ini saya memandang ke kubah utamanya yang indah. Sangat mirip dengan model kubah  Aya Sofia yang berasal dari jaman Byzantium.

Foto: Koleksi pribadi
Foto: Koleksi pribadi
Interior masjid terbesar di Istanbul ini juga tidak kalah indahnya. Namun jauh lebih sederhana dibandingkan dengan interior masjid biru yang dibangun Sultan Ahmet.  Kubah utama yang  memiliki diameter 27 merter dan ketinggian lebih dari 50 meter dihiasi dekorasi kaligrafi berwarna keemasan dengan latar belakang hitam. Sementara motif geometrik warna coklat dan htam mengeliling kaligrafitersebut.

Sementara hamparan karpet berwarna merah menghiasi lantai masjd dan ribuan lampu gantung serta jendela dengan kaca patri yang indah membuat ruang masjid ini selalu terang dengan cahaya.

Secara umum interior masjid ini memang jauh lebih sederhana dibandngkan masjid kesultanan lain di Istanbul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun