Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Orang Sukses Tanpa Terkenal! Apa Mungkin?

10 Oktober 2017   11:57 Diperbarui: 10 Oktober 2017   11:57 1541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: www.danamonarwards.org

Banyak sudut pandang dalam menilai kesuksesan seseorang. Ada yang menilai sukses dalam pendidikan dengan gelar akademis berderet, ada juga yang memandang sukses bila sesorang bisa mendapatkan jabatan yang tinggi dan terhormat di dalam masyarakat dan yang paling mudah adalah menilai kesuksesan seseorang dari materi yang berhasil dikumpulkannya. Seringkali beberapa hal tersebut saling terkait membentuk kombinasi dan permutasi yang rumit untuk ditelaah lebih lanjut.

Di Indonesia sendiri, fokus pendidikan dan kesuksesan seseorang masih kebanyakan diukur dengan tingginya pendidikan formal dan pekerjaan ataupun jabatan yang bagus. Sejak dini, kita ditantang untuk terus mengejar pendidikan dan pekerjaan serta bahkan jabatan yang diyakini pada gilirannya nanti akan memberikan pendapatan yang baik sehingga bisa terpandang di dalam keluarga dan masyarakat.

Menjadi wirausaha, membuka usaha, berdagang, masih belum menjadi pilihan utama. Akibatnya bisa dilihat dari tingkat entrepreneurship yang masih rendah. Bahkan dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya tingkat kewirausahaan di Indonesia masih tergolong rendah. Sedangkan pengalaman membuktikan bahwa secara ekonomis dan finansial, mereka yang menjadi pengusaha, baik kecil menengah, apalagi besar tentunya memiliki kesuksesan finansial yang biasanya jauh lebih baik dibandingkan mereka yang memilih menjadi pegawai atau orang gajian.

Dalam setiap reuni sekolah, biasanya berkumpul teman-teman lama dengan berbagai profesi. Disanalah mereka bertukar informasi mengenai perkembangan dan jalan hidup teman-teman sekolah dulu. Pertanyaan biasanya juga disesuaikan dengan tingkatan usia. Untuk yang berusia tigapuluhan biasanya akan ditanya sudah bekerja dimana, apakah sudah menikah. Bagi yang berusia empat puluhan biasanya pertanyaam meningkat dengan berapa jumlah anak, jabatan apa yang sudah dimliki dan sebagainya. Dan bagi yang berusia limapuluhan, biasanya akan ditanyakan apakah sudah mantu, bagaimana dengan karir dan persiapan pensiun dan pertanyaan sejenis lainnya.

Sementara teman-teman yang memilihi jalan hidup sebagai wiraswasta mapun pengusaha mempunyai kisah yang lain. Ada teman yang kurang sukses di sekolah. Hanya tamat SMA dengan nilai pas-pasan dan gagal melanjutkan ke perguruan tinggi. Tetapi bisa sukses sebagai pengusaha, memiliki beberapa jenis usaha dan bahkan mempekerjakan bisa puluhan sampai ratusan orang. Secara finansial pengusaha kecil dan menengah tingkat ini saja sudah jauh lebih sukses dari pegawai dengan tingkat yang lumayan tinggi di perusahaan maupun pemerintahan.

Ada juga teman yang walaupun secara pendidikan memang sukses atau bahkan sampai sekolah di luar negri. Namun karena memang bakat dan darah pengusaha yang ada di dalam dirinya akhirnya tidak menggunakan gelar ataupun titel yang didapatkan dari studi. Melainkan mendirikan usaha baru atau melanjutkan usaha yang dimiliki orang tua. Dan dengan ilmu serta pengalaman yang didapatselama belajar di luar negri bisa mengembangkan usahanya sehingga cukup maju dan bermanfaat tidak saja bagi diri pribadi dan keluarga, tetapi juga bagi masyarakat luas. Sebagian usaha mereka juga bisa lebih bervariasi dan dapar digolongkan dalam kategori fintek alias finansial dan teknologi.

Menjadi pengusaha, apalagi merintis dari awal memang tidak mudah. Kalau mudah semua orang sudah kaya? Perlu semangat, daya juang dan keteguhan serta spirit yang tidak kenal menyerah. Dan bahkan kata pengusaha kondang Bob Sadino, mulai saja tanpa harus dihitung-hitung karena nasib juga akan berperan? Namun pertanyaannya adalah apakah semua orang harus menjadi pengusaha? lalu siapa nanti yang akan menjadi pegawai negri dan karyawan?

Berdasarkan pengalaman , banyak teman yang menjadi pegawai dan akhirnya hidupnya biasa-biasa saja. Ada sebagian teman yang menjadi pejabat dan hidupnya pun biasa-biasa saja. Dan ada sebagian teman yang menjadi pengusaha. Lalu hidupnya pun ada yang biasa-biasa saja sampai sedikit luar biasa. Kalau ditanya apakah mereka merasa menjadi orang sukses? Semuanya balik ke diri masing-masing. Semuanya mungkin merasa sukses dan puas menurut sudut pandang yang lebih pribadi.

Memang sayang, saya sendiri belum mempunyai kenalan atau sahabat yang bisa diajukan untuk mendapatkan Danamon Entreprener Awards. Tetapi biarlah tulisan ini memperkaya pembaca bahwa kesuksesan memang memiliki banyak sisi. Dan jangan hanya dilihat dari banyaknya harta yang dimiliki. Seseorang yang memilih jalan hidup sebagai akademisi bisa meniti kesuksesan nya sendiri tanpa perlu menumpuk harta. Dia juga bisa bermanfaat bagi orang lain dan masyarakat tanpa harus membagi-bagi harta ataupun memberikan kesempatan kerja. Kita semua bisa sukses walaupun tidak menjadi orang terkenal. Demikian juga yang berperan sebagai profesi dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.

Akhir kata, bolehlah disimpulkan bahwa kalau ingin dianggap sukses secara finansial, menjadi pengusaha memang merupakan salah satu jalan yang paling terbuka lebar untuk diarungi. Kesuksesan secara finansial biasanya akan didapat setelah menjadi pengusaha besar dan terkenal. Tetapi sekali lag bukan hanya kekayaan dan ketenaran yang dicari dalam hidup ini. 

Ayo kita galakan semangat entrepreneurship di Indonesia. Maju terus para pengusaha dan sukses selalu bagi yang dicalonkan untuk meraih Danamon Entrepreneur Awards 2017. Penghargaan dari Bank Danamon ini terbagi dalam 3 kategori yaitu, Small and Medium Enterprise (SME), Entrepreneur atau pengusaha  dari segmen usaha kecil menengah, Social Entrepreneur atau pengusaha  yang fokus kepada pemberdayaan masyarakat sekitar, serta Fintech  Entrepreneur atau pengusaha dibidang teknologi keuangan (tekfin).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun