Selepas berjalan-jalan ke makam jepang di bukit Hijiyama, tiba waktunya untuk istrahat sebentar di hotel. Dan dengan bus meirupu-pu, saya kembali ke Hiroshima Station, istirahat dan untuk kemudian kembali naik bus yang sama untuk melihat sisi lain Hiroshima Peace Memorial Park. Kalau pagi tadi turun di halte no 6.. A Bomb Dome , Kali ini turun di halte no 7. Hiroshima Peace memorial Park.
img-8978-58256b835fafbd660ed7327b.png
Hari sudah menjelang senja, sinar mentari masih bersinar ramah di atas kota Hiroshima. Angin sepoi-sepoi berhembus dengan sejuk dan suhu udara juga masih sangat bersahabat, sekitar 15 derajat Celsius . Sejuk dan menyegarkan.
img-8976-58256ba1ca23bdd00fde0df0.png
Turun dari bus, sebuah gedung besar dan megah ada di kejauhan. Ini adalah gedung yang dilihat tadi pagi juga dari kejauhan namun dari sisi yang lain. Ini adalah Hiroshima Peace Memorial Museum. Di depannya ada air mancur yang cantik dengan semburan yang membentuk sebuah tugu diapit oleh dua tugu kecil.
img-8960-5825495d537b614710a249e7.png
“Fountain of Prayer”, demikianlah nama air mancur yang terus memuncratkan airnya di kolam berukuran sekitar 30 x 15meter. Syahdan, , air mancur ini dibangun pada tahun 1964 dengan keinginan untuk menghibur arwah-arwah yang kehausan. “Air, Air, Air”, demikian lah tangisan mereka yang meninggal sewaktu bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima pada Agustus 1945.
img-8971-5825497153937378068b4568.png
Persis di dekat fountain of prayer ini terdapat lagi sebuah monumen yang sangat menggugah jiwa. Sebuah patung dari perunggu yang menggambarkan seorang ibu sedang menggendong seorang anak, sementara tangan kirinya juga mencoba melindungi anak yang lain. Patung ini menggambarkan kasih sayang yang sangat kuat dari seorang ibu walaupun dalam keadaan sangat menderita dan menyedihkan. Nama resmi patung ini adalah “Arashi no naka no boshi-zo “ yang artinya Statue of a mother and children in the storm”
Sebuah jalan raya yang membentang di dekat Hiroshima Peace Memorial Park ini dinamakan Heiwa Odori yang kalau diterjemahkan adalah “Peace Boulevard” atau “Jalan Raya Perdamaian”. Di seberang Jalan Raya Perdamaian ini berdiri sebuah monumen yang disebut “Gate of Peace" atau Gerbang Perdamaian.
img-8963-5825498f329373c111433351.png
Gerbang perdamaian merupakan monumen berbentuk segi empat dengan tinggi sekitar 9 meter dan lebar 2,6 meter. Gerbang ini terbuat dari kaca dan uniknya bukan hanya satu melainkan ada sepuluh gerbang yang berdiri berjajar sepanjang 75 meter. Pada gerbang ini, diukirkan kata “Perdamaian” dalam 49 bahasa.
Saya sempat melihat dalam Bahasa Inggris “Peace”, kemudian Perancis Paix, Russia Mir, Arab Salam, Tagalog Kapayapaan , Spanyol Paz, dan tentunya dalam aksara kanji yang dalam Bahasa Jepang dibaca Heiwa dan Mandarain Heping. Uniknya lagi 49 bahasa itu ditulis tidak saja dalam aksara Latin, melainkan dalam Kanji, Hangul, Arab , Yunani , Ibrani, dan lain lain yang kalau dihitung ternyata ada 18 aksara. Sayangnya sama sekali saya tidak ketemu yang dalam bahasa Indonesia.!
Gerbang perdamaian yang didirikan pada tahun 2005 ini melambangkan sebuah jembatan yang menghubungkan kenangan masa lampau dan harapan di masa depan buat para korban yang telah sangat menderita akibat jatuhnya bom atom.
Perjalanan di Hiroshima yang luluh lantak karena bom atom memang selalu penuh kejutan. Salah satunya adalah dengan banyaknya monumen yang didedikasikan buat perdamaian. Tidak mengherankan kalau Hiroshima juga dijuluki City of Peace atao Kota Perdamaian.
Matahari sudah mulai tenggelam dan menyisakan sinar lembayung di ufuk barat ketika saya meninggalkan taman ini, untuk kemudian melihat-lihat kehidupan malam di kota Hiroshima.