Mohon tunggu...
Taufik Syahril
Taufik Syahril Mohon Tunggu... Mahasiswa - Safety Healt enviromental Officer

Memberikan informasi terkai untuk kesehatan masyarakat indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya POLA JITU (Pelayanan Kesehatan Jiwa Terpadu Melalui Deteksi Dini Konseling Langsung dan via Online)

1 Agustus 2022   08:00 Diperbarui: 1 Agustus 2022   08:05 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENTINGNYA Pelayanan Kesehatan Jiwa Terpadu Melalui Deteksi Dini Konseling Langsung dan Via Online

Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan diri sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan konstribusi untuk komunitasnya orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) adalah orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, atau kualitas hidup sehingga memiliki resiko mengalami gangguan kejiwaan (UU Kes jiwa no 18 tahun 2014).

Dengan meningkatnya kasus covid-19 tentunya berpangarau serta menimbulkan kecemasan atau ganguan kesehatan mental baik pada penderita ataupun masyarakat yang takut tertular oleh virus tersebut. 

Dalam hal ini PKM sebagai penyelengara UKP dan UKM yang tentunya di kedepankan upaya promotif dan preventif atau pengendalian, pencegahan penyakit dan bagai mana mengelola kesehatan jiwa atau mental kita kuat menghadapi masa pandemi covid-19, sehingga perlu dilakukan usaha untuk memudahkan masyarakat mengakses atau mendeteksi kesehatan jiwanya sendiri melalui kegiatan "Pelayanan Kesehatan Jiwa Terpadu" yang berbasis online melalui Whattsup, untuk masyarakat yang mau berkonstribusi masalah kejiwaanya atau konsling langsung datang ke faskes dan pasien lama ganguan jiwa, yang tentunya menerapkan protokol kesehatan aik secara langsung atau via online WA.

Dalam upaya kesehatan masyarakat salah satunya adalah pemberdayaan Masyarakat. dalam melakukan pemberdayaan masyarakat pada masa pandemi covid-19 puskesmas perlu melakukan inovasi untuk identivikasi satatus psikologis diri atau kondisi masyarakat di wilaya kerjanya dalam menghadapi kondisi ini . Pembagian zona ini merupakan modifikasi dari teori : The Comfort Zona " Situasi masyarakat pada masa pandemi Covid-19 dibagi dalam 3 zona yaitu:

a. Zona Takut (fear zone)

Zona dimana masyarakat merasa takut, merasa kurang percaya diri dalam menghadapi pandemi ini. Hal ini terlihat dengan masyarakat berbondong-bondong menimbun bahan pangan/kebutuhan pokok lainnya untuk kebutuhan beberapa bulan kedepan.

b. Zona Belajar (learning zone)

Zona dimana masyarakat suda memiliki keyakinan dan kepercayaan diri untuk dapat mengatasi tantangan, masalah yang akan di hadapinya pada saat pandemi ini. Hal ini dapat terlihat dengan masyarakat telah dapat mengontrol diri dari pengaruh perkembangan berita negative yang diterima bertubi-tubi dari media sosial.

c. Zona Tumbuh (growth zone)

Zona dimana masyarakat sudah terbentuk pola pikir baru yang berbeda dari sebelumnya yang memotivasi bahwa mereka dapat keluar dari masa pandemi covid-19 ini. Hal ini terlihat dengan masyarakat telah tampak aksi gotong royong, saling tolong menolong, telah memiliki tujuan yang baik dan bersyukur dengan kondisi yang ada untuk menjalankan kehidupan saat ini. zona ini merupakan zona ideal yang ingin dicapai agar dapat bangkit dan keluar dari masa pandemi covid-19 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun