Mohon tunggu...
taufik hidayat
taufik hidayat Mohon Tunggu... konsultan -

lulusan fakultas hukum universitas jember tanggal 18 agustus 2015 berasal dari sumenep, madura jawa timur,

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Pancasila Masih Sakti?

1 Oktober 2015   10:54 Diperbarui: 1 Oktober 2015   11:13 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

1 oktober selalu di peringati sebagai hari kesaktian pancasila, tapi tidak ada salahnya jika kita bersama-sama mengukur diri apakah benar saat ini pancasila masih sakti? saya mencoba mengurai tiap sila dalam pancasila dan dihubungkan dengan fenomena hangat yang terjadi belakangan ini:

1. ketuhanan yang maha esa.
kata maha esa menunjukkan bahwa bangsa ini mengakui berbagai agama, sila itu menginginkan agar setiap individu memiliki sifat menghormati terhadap agama yang berbeda dan hidup rukun meskipun memiliki keyakinan yang berbeda akan tetapi kejadian-kejadian konflik agama, baik soal kasus torikara, kasus syi'ah di madura, kasus-kasus sebelumnya misal adanya bom di berbagai gereja.. hal tersebut menunjukkan banyak banyak orang yang masih mengenyampingkan sila pertama.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
kalimat adil dan beradab adalah sikap memperlakukan manusia atau sesama secara adil dan memperlakukan sebagai mahluk yang bermartabat. serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.akan tetapi jika diukur kembali pristiwa angeline seorang anak yang di duga di bunuh oleh ibu angkatnya sendiri atau kasus-kasus pembuang bayi yang baru lahir.. seakan menunjukkan bahwa sila kedua ini masih belum tertanam di hati beberapa orang di bangsa ini

3. Persatuan Indonesia;

menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap sesama warga negara. dengan kata lain sikap ini adalah sikap nasionalisme... meski tak tampak ada berbagai kalangan yang sikap nasionalisme pudar, dia justru mengkritik pemerintah tanpa solusi, menghina bangsanya sendiri. kasus lain masih adanya geliat dan gerakan sekelompok orang di beberapa daerah tertentu yang ingin melepaskan diri dari bangsa ini. sikap sila ke 3 ini sangat perlu untuk ditumbuhkan kembali agar setiap orang memiliki keinginan yang sama yaitu membangun indonesia.

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan;

mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing. dengan kata lain menyelesaikan segala persoalan dengan musyawarah mufakat. sila ini seakan mulai pudar... jika dikaitkan dengan kasus pembunuhan dan penganiayaan aktivis anti pasir salim kancil di lumajang, bagaimana persoalan tak lagi diselesaikan dengan musyawarah.. tapi di selesaikan dengan kekuatan tangan. sila ini harus harus dan wajib. kembali ditanamkan dalam setiap jiwa bangsa ini agar tidak terdengar lagi peristiwa salim berikutnya.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;

mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.. dengan kata lain setiap orang berhak untuk mendapatkan keadilan yang sama. apakah sila ini sudah terlaksana saya kira masih jauh dari harapan. contoh kecil bagaimana nenek asiyani, harus berhadapan dengan proses hukum saat dirinya hanya di duga mencuri beberapa potong kayu, tapi bagaimana mereka para koruptor para pembakar hutan ? apakah mereka diberlakukan secara adil?? maka sila perlu di ditanamkan kembali.

Terlepas dari itu semua sebenarnya masih banyak orang yang secara konsisten mengamalkan pancasila.. tapi tak sedikit pula yang hanya menghafal tanpa mengamalkan, bahkan ada yang lebih miris sudah tidak mengamalkan tidak hafal pula.(hehehehe) ini menjadi tugas bersama, baik para pendidik (guru) dosen, kiai, tokoh masyarakat, pemerintah bahkan diri saya sendiri untuk kembali menggalakkan dan menanamkan sikap pancasila ini.

Yang paling sederhana adalah memulai dari diri sendiri. tujuannya untuk apa?, agar pancasila kembali sakti. dan saat kesaktian pancila kembali maka kesejahteraan dan kemakmuran akan dengan mudah di raih oleh bangsa ini.
semoga bermanfaat..

Taufik Hidayat (sarjana hukum universitas Jember)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun