Mohon tunggu...
Taufik Eko Susilo
Taufik Eko Susilo Mohon Tunggu... Akademisi | Staff Pengajar -

Akademisi | Assisten Dosen | Peneliti Muda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalau Saja Waktu Itu Bisa Diputar Kembali

8 Agustus 2012   15:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:05 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13444398491405859683

Suatu hari di satu rumah yang dihuni oleh keluarga yang bahagia. Sepasang suami istri dan satu orang anak. Sebuah keluarga muda yang sangat menyayangi putri pertama mereka yang masih berusia 3 tahun. Anak mereka tersebut sedang lincah-lincahnya sebagai anak balita.

Suatu ketika sang ayahnya ingin berangkat kerja. Karena agak terlambat jadi sedikit tergesa-gesa untuk mengejar waktu apel pagi. “ma, papa berangkat kerja dulu ya. Jagain itu anak kita hati-hati dia main sembarangan” ujar pria tersebut. “iya pa” jawab sang istri. Sang istri yang sedang berada di dapur yang mendengar suara suaminya yang sayup-sayup itu pun hanya mengiyakan saja.

Di tempat lain, putri mereka sedang melihat sebuah botol kecil berwarna hitam. Botol tersebut merupakan tinta hitam, bekas pekerjaan suaminya yang belum sempat di bereskan sebelumnya. Karena keingintahuan anak tersebut dengan botol tadi, anak tersebut mengambilnya dan meminumnya seperti meminum susu. Langsung saja seketika itu juga anak kecil tersebut jatuh pingsan. Sang istri yang mendengar suara gaduh langsung mencari sumber lokasi suara. Dan ternyata putri mereka mulutnya berbusa mengeluarkan warna hitam.

Saat itu juga sang istri pun membawa anaknya langsung ke rumah sakit terdekat. Setelah diperiksa secara intensif oleh tim dokter, nyawa anak tadi pun tidak tertolong lagi. Tak lama kemudian sang suami pun datang ke rumah sakit. Melihat suaminya datang, sang istri pun takut karena tidak mendengarkan pesan dari suaminya tadi pagi. Sang suami pun ketika berjumpa dengan istrinya malah memeluk istrinya dan berkata “sudah lah sayang, tidak apa kita ikhlaskan saja. Kalaupun papa tadi sempat membereskan berkas-berkas dan tinta yang berserakan di meja juga pasti ceritanya akan lain”.

sumber foto : sains.artikelislami.com

sumber cerita : cerita dari negeri seberang

***

Salah menyalahkan kadang tidak akan menyelesaikan masalah. Kejadian yang sudah terjadi adalah waktu yang tidak bisa di ulang. Memahami kesalahan orang lain lebih baik dibandingkan menyalahkan dan mencari celah untuk disalahkan.

Salam Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun