Keumamah, Kuliner khas aceh ini terkenal juga dengan sebutan ikan kayu. Sesuai namanya, keumamah memang terlihat seperti potongan kayu, teksturnya agak keras, kering, tapi punya cita rasa khas yang bikin penasaran. Namun, siapa sangka, di balik hidangan sederhana ini, tersimpan cerita panjang yang melibatkan perjuangan dan strategi bertahan hidup untuk para gerilyawan aceh.
Apa itu Keumamah?
Keumamah adalah olahan ikan tongkol yang diawetkan dengan cara direbus, dibuang tulangnya, lalu dijemur hingga kering. Proses penjemuran ini membuat kuliner aceh ini awet hingga berbulan-bulan, bahkan tanpa pendingin. Selain sebagai makanan khas, keumamah memiliki nilai historis yang erat kaitannya dengan perjuangan rakyat Aceh melawan penjajah.
Kuliner Aceh yang Legendaris
Saat Perang Aceh, para pejuang sering bergerilya di hutan dalam waktu lama. Untuk mendukung pergerakan ini, mereka memerlukan bekal yang awet, praktis, tapi tetap bernutrisi. Nah, di sinilah keumamah jadi andalan.
Makanan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi para gerilyawan, tetapi juga mudah dibawa dan tidak membutuhkan pengolahan rumit. Biasanya, keumamah diolah bersama asam sunti (bumbu khas Aceh dari belimbing wuluh yang dikeringkan dan digaramkan). Kombinasi ini menghasilkan rasa yang segar sekaligus lezat, sempurna untuk menyemangati para pejuang.
Keumamah dan Tradisi Jemaah Haji Aceh
Bukan cuma pejuang gerilyawan di hutan, jemaah haji Aceh di masa lalu juga mengandalkan keumamah sebagai bekal perjalanan ke Mekkah. Bayangkan, perjalanan dengan kapal layar kala itu bisa memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Dengan daya tahan yang luar biasa, keumamah menjadi pilihan lauk pauk yang praktis untuk menemani perjalanan panjang tersebut.
Keunikan Keumamah di Era Modern
Meskipun lahir di medan perang, keumamah tetap lestari hingga kini. Hidangan ini tidak hanya jadi warisan budaya, tetapi juga menjadi pengingat akan semangat juang rakyat Aceh di masa lalu. Kini, keumamah sering dijadikan oleh-oleh khas Aceh dan bahan masakan yang fleksibel untuk berbagai hidangan khas, seperti gulai atau tumisan.
Mengolah kuliner aceh ini sebenarnya cukup sederhana, dan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara tergantung selera. Berikut beberapa langkah umum untuk mengolah agar lezat dan menggugah selera:
Bagaimana Keumamah di Olah
1. Persiapan Awal: Rendam Keumamah
Karena tekstur keumamah kering dan keras seperti kayu, langkah pertama adalah merendamnya dalam air hangat selama 15--30 menit. Ini bertujuan untuk melunakkan daging ikan sebelum diolah lebih lanjut. Setelah direndam, tiriskan dan iris tipis-tipis sesuai kebutuhan.
2. Bahan-Bahan yang Dibutuhkan
Keumamah sering kali diolah dengan bumbu khas Aceh. Berikut bahan yang umum digunakan:
- Keumamah yang sudah direndam Â
- Asam sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan) Â
- Santan (opsional, untuk masakan berkuah) Â
- Cabai merah dan cabai rawit Â
- Bawang merah dan bawang putih Â
- Kunyit, jahe, dan lengkuas (sebagai bumbu dasar) Â
- Garam, gula, dan penyedap rasa secukupnya
3. Â Resep Tumis Keumamah dengan Asam Sunti
Ini salah satu cara populer mengolah kuliner aceh:
- Haluskan bumbu: cabai merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, dan jahe.
- Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
- Tambahkan asam sunti yang sudah direndam sebentar agar lebih lembut. Aduk rata.Â
- Masukkan irisan keumamah, tambahkan sedikit air jika perlu.
- Masak hingga bumbu meresap dan air menyusut. Cicipi dan koreksi rasa.
- Angkat dan sajikan dengan nasi hangat.