Mohon tunggu...
Taufik Ikhsan
Taufik Ikhsan Mohon Tunggu... Guru - Ras Manusia

Art-enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Sebuah Bar: Menjaga Nama Baik Indonesia

15 September 2020   01:54 Diperbarui: 15 September 2020   21:10 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen pribadi

Hujan deras masih menahan kami untuk duduk dan berbincang di dalam bar. Dua teman saya memesan gelas keduanya, Lavender Blonde dan Cream Ale. Saya juga hampir selesai dengan botol pertama saya, tapi non-alcohol beer.

Walau ditulis non-alcohol, tetap saja ada perasaan dosa. Biasanya setelah dari bar, sholat saya lebih khusyu, karena makin banyak minta maafnya. 

Teringat seorang teman pernah bercerita, "Ada orang Rusia beli daging, dia minta daging halal. Si penjaga toko bertanya lagi apa yg mau dibeli?! Si orang Rusia tadi bilang '1 litre of vodka, please!'".

Lalu saya timpali teman tadi, "Mungkin di Rusia, vodka itu merk produk air zamzam!".

Maaf, ceritanya jadi ke mana-mana, kembali lagi ke atas!

Tidak banyak orang di dalam bar, maklum protokol kesehatan mengharuskan tempat bisnis (termasuk bar) menurunkan jumlah kapasitas pengunjung menjadi setengah dari biasanya.

Di meja ini, saya bersama dua orang teman. Seorang perempuan asli Turki dan seorang lelaki dari Los Angeles. Selama masa PSBB, inilah lingkaran pertemanan offline (tatap muka) kami.

Dari awal percakapan kami ngelantur ke mana-mana. Mulai dari ngobrol masalah kampus dan pekerjaan, hingga obrolan teman dari LA tadi yang habis putus dari pacarnya.

Ternyata budaya Amerika dan Indonesia agak sama, kalau si perempuan udah bilang "we need to talk!", pasti bukan pembicaraan yang diharapkan. Kalau di Indonesia mungkin "Ada yang mau aku omongin!"..hehe.

Salah satu topik yang kami bicarakan adalah tentang partai politik di negara masing-masing. Antara Turki, USA, dan Indonesia. Di Turki, teman saya bilang banyak partai namun terbagi ke dua paham besar, antara sayap kanan dan kiri (itu istilah dia, saya belum cek lebih jauh, maaf kalau salah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun