Aku memacu laju waktu membersamai semilir angin
Menyambut senja yang biasa-biasa saja
Di banyak para penanti waktu berbuka yang gegap gempita
Padahal baru menahan 1 kebiasaan rakusnya di antara dua temaram
Orang terkadang macak aneh biar lucu
Atau kadang macak lucu biar dianggep aneh
Lalu orang makin kesini makin suka yang aneh-aneh biar dikira gila
Dan lucu bin anehnya, gila itu biar dianggap sudah mendapat karomah
Gagah gunung pun mampu terhijab oleh awan mendung
Hijau tetumbuhan pun hilang terselimut oleh kabut kelabu
Kuarungi bayang yang nampak elok menanjak seperti jalan surga nan menyesatkan jiwa
Atau kulabrak nyata jalan menukik bak terlempar ke pintu neraka nan sungguh membahagiakan angkara
Hai Sang Suci,
Sediakah engkau membuka tabirmu?
Di banyak janji yang engkau tawarkan sekaligus dilipatgandakan,
Haruskah aku ingkar terhadap kataku dan menggadai cintaku?
***
5 Ramadhan/1442 H