Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Dalam Batas Pandang

18 Agustus 2020   16:25 Diperbarui: 18 Agustus 2020   16:19 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam memanggil dengan rindunya
Menawarkan hasrat yang tertahan di kelam prasangka
Ku coba terus berjalan meski tapak enggan meninggalkan jejak
Dalam dingin yang menyelimuti temaram

Kasih,
Haruskah kau percayakan amanat ini?
Tuk sekedar merajut asa,
Merangkai kata,
Meski lupa menjadi sirkulasi yang sewajarnya

Dalam batas pandang, aku bertemu sekuntum bunga
Merekah indah dengan bingar warnanya meski tertelan gelapnya malam
Dalam batas jarak, aku mencium aroma wangi kehangatan
Yang harum semerbaknya sanggup membuang peluh resah lalu mengganti dengan manis tawanya

Kasih,
Adakah tapak nan lemah ini akan melangkah tanpa daya pesonamu?
Untuk menuntaskan rindu,
Melantunkan asih,
Dalam kalutnya kata yang memaksa sadar diri untuk tetap menjadi lemah.

Dihadapmu

***

2 Agustus 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun