Standar kesejahteraan akhirnya dituntut naik oleh keinganan atau mungkin gengsi. Dengan berbagai macam dalih disaat dirinya sudah banyak mengenyam ilmu kehidupan, salah satunya "min haitsu la yahtasib" atau rejeki datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Keadaan ini pun seperti disindir dalam sajak syair "Allah Merasa Heran" oleh Emha Ainun Nadjib, "Aku heran kepada orang yang mengerti ini bahwa dunia ini fana, tetapi mereka masih menambatkan hati kepadanya."
Dan kecerdasan berperilaku ini seperti salah satu pesan beliau dalam Esai "Manusia Pemimpin Sepertiga" dalam buku Kitab Ketentraman oleh M. Alfan Alfian, Aprinus Salam, dan Wawan Susetya, yang menjelaskan bahwa ketercerahan jiwa atau moral pada akhirnya hanya akan terwujud jika ada keseimbangan antara ketercerahan intelektual, ketercerahan spiritual, dan ketercerahan mental. Dan dari banyaknya keadaan ketidakpastian setidaknya akan mengenalkan pada satu kepastian. Monggo...