"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi". Gus Welly pun ikut mengingatkan dengan menerangkan sebuah ayat. "Kamu mau menjadi orang yang rugi?" (QS. Al-Munafiqun 9) tambahnya.
"Saya akan tetap mencari harta itu!" tegas Bewol.
"Lalu bagaimana dengan virus itu, kamu mau menyembuhkan diri?" sambung Rohmat.
"Mau nambah anak sebanyak-banyaknya juga tidak, Wol?" goda Gus Welly.
"Tega njenengan,Gus..."
Teman-teman  Bewol menyangka bahwa si Bewol akan betul-betul meninggalkan nilai yang tertanam hingga lalai dalam mengingat Tuhannya.
"Kalian kenapa to, kok mendadak serius melototiku?" kata Bewol. "Jika kalian sangka aku akan sungguh-sungguh mencari harta dunia, kalian berarti belum begitu mengenalku dan masih menganggap aku mbulet." Terang Bewol.
"Memang iya , kan?"
"Terus?"
"Justru karena virus itu aku jadi semakin gila harta! Karena kesepian, kesunyian, bahkan keterasingan."
"Bentar-bentar..." Gus Welly memotong sembari memegang androidnya. "Maksud kamu ini" lanjutnya sembari menunjukkan postingan film Terimakasih Emak, Terimakasih Abah dengan tagline utama keluarga adalah harta paling berharga.