Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencari "Harta Berharga" Sebanyak-banyaknya!

17 Februari 2020   16:31 Diperbarui: 17 Februari 2020   16:39 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai anak maiyah yang sangat mbulet, Bewol sangat 'awas' dengan entitas-entitas yang membawanya bisa terjebak ke dalam label-label identitas tertentu. Apalagi melihat perkembangan nilai-nilai maiyah yang sudah sangat merebak sedemikian rupa membuat nilai maiyah seperti virus yang lebih mudah menular daripada virus yang sedang booming dan ditakuti.

Konotasi kata virus memang meninggalkan kesan berbahaya. Namun memang begitu adanya, lihat saja akibat virus-virus maiyah, betapa orang-orang itu pada akhirnya berkumpul dan dipertemukan sebegitu banyaknya dalam payung "Al-Mutahabbina Fillah". Mengarungi hampir setiap malam ber-istiqomah menyebarkan nilai-nilai maiyah tanpa mengenal waktu, setidaknya bisa memancing para "Al-Muththaharun" atau mungkin tidak sengaja menjangkit ke para "Al-Muhtadin".

Virus ini akan sangat memiliki efek yang tidak karuan apabila kita tidak berhati-hati dan tidak memiliki kesiapan mental untuk menerima nilai-nilai yang dibawanya. Merasa diri menempuh jalan kesunyian di dalam hamparan kemajuan teknologi hingga merasa diasingkan oleh lingkungan-lingkungan terdekatnya menjadi efek yang sering kali dialami oleh mereka-mereka yang terjangkit.

"Namun, mereka sanggup bertahan bahkan bisa menikmati kebahagiaan dengan kesepian, kesunyian, bahkan keterasingan!" kata Bewol.

"Ya iya, toh mereka masih punya jalan pelarian dengan menggunakan teknologi dalam genggaman mereka." sanggah Rohmat.

"Semua memiliki jalan dan caranya masing-masing untuk mengalami kemesraan dengan Tuhannya. Toh, tidak ada yang salah dengan segala rasa yang menimpa ke diri kita masing-masing jika semua rasa itu juga datang atas ijin dan kehendakNya." timpal Gus Welly, salah satu anak Kiai di lingkungan tempat tinggal Bewol yang kebetulan juga merupakan salah satu karibnya.

Virus maiyah ini sangat pemilih terhadap subjek yang akan dijangkitinya. Bahkan, virus ini juga akan begitu saja meninggalkan korban apabila si korban masih banyak memiliki tendensi yang kuat terhadap apa yang ingin dicapainya di dunia. Kesuksesan akan harta dan eksistensi kekuasaan bisa menjadi salah satu proses imunitas yang kuat apabila masing-masing dari mereka ingin segera bebas dari virus ini.

Layaknya sebuah virus yang menjangkit sebuah komputer, yang sanggup menyebabkan erusakan program pada komputer. Begitu pula dengan kehidupan sehari-hari, segala tatanan dan cara berpikir yang sudah tumbuh seperti program seperti mengalami error ataupun crash jika terjangkit oleh virus ini.

Toh, virus ini tidak berbahaya sama sekali karena hanya memperdalam hubungan Tuhan dengan hambaNya, memperindah kemesraan dalam balutan kasih sayang antar sesama. Memperbaiki moral sebagai jalan untuk menapaki kembali jalan hakikat dalam kehidupan sebagai bekal kembali pulang. Hanya saja ini akan memabukkan karena cinta yang semakin liar terhadap kehidupan.

"Mulai sekarang, saya akan mencari harta sebanyak-banyaknya." Bewol membual.

"Kamu ingin membebaskan diri dari belenggu virus itu, Wol! Katanya anak maiyah kok malah mencari harta?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun