Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lalu, Siapa Gurumu?

29 November 2019   16:26 Diperbarui: 30 November 2019   09:15 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: satanandsuns.com

Sehingga, keinginan untuk mencari pun terkubur oleh ketakutan-ketakutan bersifat eksistensial yang mencengkeram niat untuk bertanya kepada rindu yang tak pernah tuntas.

Manusia terlanjur berguru kepada sanad tanpa mau belajar terlebih dahulu mengenali cinta. Siapa bilang manusia makhluk sosial? Kecuali tatkala manusia itu mempunyai kepentingan terhadap manusia lain agar tercukupi kebutuhan atau keinginannya.

Manusia berguru pada pengetahuan tanpa mengetahui cara menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Yang penting gelar di atas kertas didapatkan, lantas bisa digunakan sebagai prasyarat mendaftarkan diri sebagai pegawai. 

Tentu saja, mereka mencari kertas hanya sebatas agar dapat menentukan standarisasi gaji/upah yang akan didapatkan.

Terlebih, manusia berguru kepada para alim 'ulama agar meningkatkan iman dan juga takwa. Aih, pada akhir zaman juga pada akhirnya manusia secara otomatis juga berbondong-bondong kembali memeluk agama, tapi agama itu datang dalam keadaan terasing, begitu pun saat kembali. Pertanyaannya, mengapa ketika mereka secara masif kembali percaya kepada Tuhan, namun keadaannya justru menjadi terasing?

Setiap manusia adalah tokoh utama yang berguru kepada Guru yang sejati. Untuk bersama-sama menyatu dalam kebahagiaan. Tapi, sanad mereka tidak mengajarkan kepada kebersamaan itu, sanad guru mereka tidak mengajarkan cinta. 

Hanya keuntungan-keuntungan dalam beribadah dan keimanan. Tidak mengajarkan kebahagiaan justru suka memberikan ketakutan bahkan kutukan jika tidak sejalan dengan pemikiran sanad gurunya.

Hati-hati, Jangan-jangan kamu memanfaatkan gurumu demi keamanan dan keuntungan diri sendiri. Lalu, siapa Gurumu itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun