Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terkuncikah Pintu Hati?

14 November 2019   15:33 Diperbarui: 14 November 2019   15:33 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coretan ini merupakan lanjutan dari Bergerak Meuju Cahaya .

Ibarat biji buah, walau daging buahnya manis, enak, dan segar, tetapi tidak ada biji buah yang manis, selalu pahit dan tidak enak. Tapi dari kepahitan dan ketidakenakan itu, dia bisa tumbuh menjadi sebuah pohon baru yang menghasilkan lebih banyak buah yang manis dan enak. Itulah ujian ketika kita ingin mencari ridho-Nya. Jika kepahitan dan ketidakenakan hidup selalu diartikan sebagai kesulitan, maka janganlah kita khawatir.

Laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adhim. "Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas izin/pertolongan Allah Yang Maha Agung." Jika setetes embun yang akan jatuh dari daun di pagi hari pun memerlukan izin Allah untuk membasahi tanah-Nya, tidak akan mungkin semua kesulitan yang kita alami bukan berasal dari-Nya. Semata-mata semua kesulitan hanyalah untuk menguji cinta seorang hamba kepada Allah.

Dan Allah tidak akan menguji seorang hamba melebihi kapasitasnya. Sesulit apapun masalah yang akan dihadapi itu berarti kamu dapat melampauinya. Itu karena sebenarnya kamu mampu. Tergantung kita memandang masalah tersebut. Innama al'usri yusro. "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." Kemudahan datang tidak setelah kesulitan itu, akan tetapi kesulitan dan kemudahan datang secara bersama-sama. Tergantung bagaimana cara kita menyikapinya.

Jika kita percaya segala sesuatu itu berasal dari Allah, sesulit apapun itu kita akan selalu mensyukuri tanpa pernah mengeluh. Jangan turuti nafsu duniamu, karena itu telah ditetapkan. Jika kita masih mengikutinya kita akan selalu dalam kegelisahan dan kelelahan. Karena nafsu itu sendiri selalu bertentangan dengan ketetapan Allah. Ikatlah nafsumu maka kamu akan tenang menghadapi semuanya. Bahkan jika perlu dekaplah, peluklah nafsu itu kalau memang kamu seorang pencinta dan tidak tega terhadap nafsumu sendiri.

Seperti sebuah permainan dalam video game. Ketika kita berhasil melalui level demi level permainan tersebut, tokoh game pun juga semakin bertambah kekuatannya, entah itu ability-nya, performance-nya, atau weapon-nya. Dan setiap kita berhasil melalui level 1 misalnya, rintangan di dalam level 2 pun tidak akan semudah rintangan yang ada di level 1. Sebuah creator tidak akan menciptakan sebuah permainan jika tokoh dalam game tidak mampu melewatinya sampai akhir. Pasti ada peningkatan kekuatan di setiap levelnya yang akan menamabah tingkat keseruan sebuah permainan.

Itulah hidup. Bagaimana Sang Creator kehidupan ini menciptakan kesulitan bagi manusia ibarat sebuah permainan dalam video game. Semakin sulit masalah hidup yang diujikan, semakin tinggi pula sebenarnya kekuatan yang kita punya sehingga Allah memberikan kesulitan itu. Semakin terbuka juga kesempatan untuk memperoleh derajat yang lebih tinggi dihadapan-Nya. Semakin serius Dia memperhatikan kita, menyayangi kita dengan menguji kesabaran kita, kesetiaan kita terhadap-Nya.

Rasul bersabda,"barang siapa hijrahnya didasari(niat) karena Allah dan Rasulullah maka hijrahnya akan sampai diterima oleh Allah dan Rasulullah. Dan barang siapa hijrahnya didasari(niat) karena kekayaan dunia yang akan didapat atau karena perempuan yang akan dikawini, maka hijrahnya (terhenti) pada apa yang ia hijrah kepadanya."

Dalam surat Al-Baqarah ayat 7,"Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, pendengaran mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat."

Terkuncikah pintu hatimu?

Sebagaimana firman-Nya yang lain dalam surat Al-Qashash dan Al-Kahfi berikut. "Sesungguhnya kamu tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engka kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." Serta,"barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya."

Jadi akan kemanakah arah dan tujuan hidupmu? Kesuksesan apa keselamatan? Tiada seorang pun yang bisa mengubah arah itu kecuali hanya Allah yang selalu memegang kunci hatimu. Engaku sendiri yang tahu. Orang ridho terhadap Allah seperti ketika ia ditimpakan musibah/kesulitan hidup, ia akan senang sebagaimana ia merasakan nikmat.

Rodhiallahu 'anhum wa rodhu'anhu. Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun ridho kepadanya. Kita tidak bisa mencari ridho Allah, jika diri sendiri belum ridho kepada ketetapan Allah. Wallahu'alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun