Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Para Dlu'afa dalam Kesunyian

1 November 2019   17:03 Diperbarui: 1 November 2019   17:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Unsplash.com

Mereka pun terhenti, seolah Tuhan sengaja menyiapkan kejutan bagi mereka manusia-manusia yang tersayang. Yang selalu berjalan mencari tujuan dengan segala fasilitas kemudahan yang didapat selama ini. Bahwasanya perang besar atau sebuah pertempuran melawan diri sendiri akan disajikan tepat dihadapan mereka masing-masing. Bahwa kamu akan diajak ke dalam keadaan dlu'afa secara kebatinan, bukan secara materialistik yang selama ini mereka citrakan.

Manusia-manusia itu ternyata tak lebih dari serang fakir yang lebih fakir dari mereka yang dianggap dlu'afa. Mereka seolah mengenal Tuhan namun selalu banyak lebih meminta perhatian kepada manusia. Sekalipun dengan menjual ataupun mengobral kalimat-kalimat kebaikan. Inilah keserakahan yang memakan keserakahan, kepintaran yang melenyapkan kepintaran, yang lalai dalam sekalipun mereka tersungkur luruh dalam sujud kepasrahan.

Lalu, mereka akan kembali diberi pertolongan. Manusia itu mulai akan berjalan menyusuri kesunyian. Manusia-manusia itu akan belajar mengenal biji mangga yang pahit. Bahwasanya, mereka selama ini hanya dihadapkan dengan kulit dan daging buah mangga. Manusia-manusia itu akan belajar tidak hanya untuk mencicipi rasa manis, akan tetapi akan belajar tentang bagaimana menciptakan rasa manis. Lalu, menghilang.... Dan selamat menikmati kehilangan yang juga gitu-gitu juga. Namun sungguh beruntung mereka dalam keterasingan yang mengasingkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun