Kita cenderung mencandu informasi, atau benar-benar mempelajari tiap informasi yang masuk? Seharusnya dari derasnya ilmu dan informasi, mestinya akan menambah kearifan dan kebijaksanaan seseorang. Terkecuali kalau ternyata kamu memang candu kabar informatif. Benar saja kalau rakyatnya gemar membaca, tapi yang ada justru menghasilkan sikap reaktif dan emosional. Terlebih dengan keyakinan bahwa dirinyalah yang memegang tonggak kebenaran. Alhasil, perselisihan akan selalu ada.
 Namun hal tersebut tak usah terlalu dicemaskan. Anggap saja kegemaran membaca ini merupakan suatu hal yang positif. Tentang hasil, semua akan mengalami prosesnya sendiri tergantung niat dan tujuannya. Kecuali kalau salah satu dari kalian rela mengorbankan diri menjadi seorang pahlawan yang kebal hujatan para netizen yang gemar membaca. Dan, bukankah tidak akan ada kebijaksanaan tanpa pemandangan kemaksiatan?
Jadi, beruntunglah negeri ini karena disangka memiliki minat baca rendah. Terselamatkanlah negeri ini karena dikira rakyatnya tidak memiliki kebiasaan membaca. Setidaknya, biar disangka tidak mengerti apa-apa dan tidak ditanya apa-apa. Terutama tentang ilmu-ilmu kesaktian, layaknya pancasona!