Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dusta

12 Agustus 2019   16:30 Diperbarui: 12 Agustus 2019   16:35 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dusta kembali merebak
Tatkala rindu menghujam deras
Bertingkah seperti kekeasih
Walau hati merintih dalam sesumbar tawa

Meski tak kurangkai satu kata pun
Lantas bukan berarti kosong
Justru karena kata-kata seolah enggan menjadi kata, menyapa begitu saja
Seakan hanya diam yang diinginkan agar tetap hangat

Seakan-akan selalu menyapa
Menawarkan kehangatan yang enggan melayang
Seakan-akan selalu menatap
Memendam asih yang tak jua menghilang

Barangkali kata atau mungkin dusta
Ketika rindu mencari makna, berjuta prasangka menimpa rasa
Di saat kebenaran hanya menuntut bahagia, meski tak tentu selamat
Pulang pun serasa hampa karena setiap kata hanyalah dusta

Cinta, mengapa engkau menghilang?
Atau ini hanya candamu... ^^

15 Oktober 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun