Lihatlah, kalau memungkinkan pelajarilah kemesraan-kemesraan yang tercipta tanpa harap ataupun cemas meski luka-luka itu siap menyapamu. Bukankah luka lebih menyimpan banyak hikmah daripada kebahagiaan atau kenikmatan? Yang awalnya takut akhirnya berani, yang mulanya berharap perlahan bisa mulai ikhtiar. Dan kepastian mencinta itu sendiri adalah bahwa ia tak pernah lupa membingkai lara. Dan Cinta itulah yang menyelimuti segalanya. Lantas, masih sanggupkah kamu menyesatkan disaat mencinta?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!