Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Essai | Mukasyafah Cinta

9 Februari 2019   11:01 Diperbarui: 9 Februari 2019   11:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemilau rembulan di ufuk temaram malam. Ku dendangkan mantera rindu akan kesejatian cinta. Menitipkan sekecap pesan tentang keluh kesah padamu wahai Pujaanku. Engkau satu-satunya pelitaku, hanya Engkaulah sandaran anganku. Engkaulah Tuhan semesta alam.

Cinta? Definisi arti kata cinta tentu saja sangat luas. Cinta berarti kekuatan, kelemahan, kebaikan, kebusukan, kejujuran dan kebohongan. Bahkan cinta bisa menjadi kehangatan atau kedinginan. Cinta juga sanggup diam, ataupun melantangkan seribu lantunan kebencian. Cinta sanggup hidup selamanya, atau cinta juga mampu menjadi bencana dalam sekejap mata.

Jika lawan kata cinta adalah benci,menurutku sebenarnya benci itu tidak ada. Tidak ada yang namanya benci, yang ada hanya belum cinta, atau kehilangan cinta kepada suatu subjek ataupun objek yang akan dicintainya, atau baru saja kehilangan sesuatu yang dicintainya. Hal itu dikarenakan karena diri kita sendiri yang terlalu memaksakan ego. 

Melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan pandangan atau pemikiran kita, lalu kita sejenak diam, lekas tidak akan memperhatikannya, apalagi mencintainya.

Semua permasalahan yang muncul di dunia ini hanya memiliki satu sumber, cinta. Cinta memiliki ciptaan luapan emosi yang bernama nafsu. Jika cinta itu dimiliki setiap insan yang hidup di dunia ini. Itu merupakan suatu percikan cahaya dari Tuhan, yang berarti itu kebaikan. Kebalikannya, jika manusia diliputi oleh hawa nafsu, emosi yang berlebihan, yang akhirnya menggelapkan cahaya cinta. Maka itu merupakan misi iblis, untuk menyesatkan manusia dari terang cahaya Sang Ilahi.

Tidak semua insan dapat menyadari ini, karena mindset yang sudah tertanam dalam pandangan kita, kalau cinta selalu menyenangkan, membahagiakan, ataupun memberi ketentaraman. Padahal yang namanya cinta itu juga perlu ada ujian, untuk meningkatkan kadar cinta kita kepada sesuatu. Agar kita mengerti kalau pada hakikatnya semua cinta kepada segala sesuatu yang ada di dunia ini akhirnya akan berujung kembali kepada Tuhan.

Terkadang cinta akan memberikan kita rasa sakit. Cinta merupakan input yang kita rasakan pada diri kita, sedangkan sakit itu sendiri merupakan sesuatu dari luar diri kita yang masuk ke dalam diri kita yang tidak sesuai dengan pengharapan kita. Software ataupun hardware dalam diri kita belum bisa menerima aplikasi baru, ataupun komponen dalam diri kita belum mampu upgrade versi terbaru. Sehingga terjadi error, ataupun lack pada sistem yang berjalan tidak seperti biasa pada diri kita. Itulah sakit.

Kita hanya disuruh menemukan komponen baru jika kita merasa sakit. Yang notabene playstore dalam diri kita sudah langsung tersedia dari dan selalu update langsung dari progammer handalan Tuhan. Segala aplikasi ataupun sistem software tersedia dalam jaringan internet kita kepada Tuhan. Yang bisa dibilang kita bisa mulai mengakses hal tersebut jika kita sudah bisa menemukan alam malakut.

Kita hanya disuruh cinta kepada alam semesta. Udah, itu saja, Tuhan tidak pernah menuntut kita lebih. Ibadah mahdhoh pun bukan pahalanya yang dihitung. Tuhan tidak mengajarkan kita untuk itungan, tetapi bagaimana ibadah mahdhoh itu bisa bermanfaat bagi sistem tubuh kita. Karna Tuhan tidak perlu dibela, tidak perlu disembah. 

Tuhan tidak butuh puja puji kita mau bagaimana. Tapi Tuhan lebih mengajarkan kita untuk tahu diri, siapa kita sebenarnya. Tuhan telah merumuskan berbagai macam masalah dan persoalan kepada diri kita agar kita tahu dan mengerti, kalau jika sakit yang kita terima dari masalah itu hanyalah bentuk nikmat, rejeki yang harus kita terima dan hadapi. Karena Tuhan sedang mengajarkan kita untuk mengingatnya, untuk kembali kepadanya. Untuk mengenal cinta dan kasih sayangNya.

Jangan kalian pandang nikmat dan rejeki cinta dan kasih sayang Tuhan itu hanya berwujud materi dan kesenangan yang kita rasakan di dunia ini. Atau yang lagi ngetrend adalah hijrah-hijrahan yang banyak menimpa insan yang sedang galau karena dia telah sadar akan dosa-dosa yang telah dilakukannya. Jika seseorang melaukukan hijrah tapi yang pertama dilakukan hanyalah sebuah perubahan pada penampilannya,celakalah orang itu. Karena hati mereka masih sangat liar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun