Mohon tunggu...
Taupan Muhamad Rizky
Taupan Muhamad Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuda

Saya seorang pemuda yang menyukai semua terkait dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tantangan Manajemen Risiko Perbankan Syariah Era Disrupsi Teknologi dan Krisis Global (Risiko Persaingan Pasar dan Liquiditas)

7 September 2022   14:40 Diperbarui: 7 September 2022   16:21 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tantangan Manajemen Risiko Perbankan Syariah Era Disrupsi Teknologi dan Krisis Global  (Risiko Persaingan Pasar dan Risiko Liquiditas)

Munculnya banyak pesaing baru dengan daya saing yang tinggi membuat lembaga keuangan kini menghadapi tantangan yang cukup kompleks. Teknologi yang semakin canggih kini menjadi bagian dari basis penguatan daya saing dalam berbagai bisnis.  

Tentunya dunia perbankan juga sejatinya harus dapat terus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, hal ini berkaitan dengan ramainya perbincangan mengenai digital banking dibeberapa tahun terakhir. Maka sangat pantas ketika saat ini Bank saling berambisi untuk berlomba menuju bank digital. Hal ini dipicu karena perubahan dari perilaku konsumen (terutama dikalangan generasi milenial) yang cenderung menggunakan segala bentuk transaksi digital yang tentunya lebih cepat dan efisien.

Karakteristik generasi millenial lebih cenderung familiar dengan teknologi, serta populasinya yang lebih banyak dan lebih dominan melakukan banyak aktivitas bisnis, terutama di sektor strategis. Maka tidak dapat dipungkiri saat ini generasi milenial menjadi segmen dengan potensi pasar besar untuk dijadikan target dan banyak diperebutkan oleh para pesaing. 

Hal ini terwujud ketika para pelaku bisnis dapat menyesuaikan dan mampu menawarkan produk dengan kualitas daya saing yang tinggi sesuai dengan persepsi para konsumen. Maka ketika konsumen sudah mulai mengalami perubahan pola perilaku yang cenderung semuanya serba digital, disinilah para pesaing juga berusaha mengoptimalkan dan memposisikan produknya untuk dapat memuaskan konsumen.

Lembaga keuangan seperti perbankan saat ini tengah berlomba dalam mengembangkan platform dan layanan utama, seperti yang sudah ada saat ini yakni e-banking, tentunya hal ini dilakukan karena sejalan dengan keadaan yang ada, perbankan berusaha merespon perubahan karakter para nasabah. Dengan e-banking para nasabah akan lebih mudah dan leluasa mengelola dananya, dengan e-banking nasabah dapat melakukan aktivitas layanan perbankan dimanapun. Maka hampir semua perbankan saat ini menggunakan layanan e-banking sebagai fitur utama untuk menarik nasabah.

Inovasi dan kreasi dalam teknologi telah menjadi keharusan untuk dunia perbankan sejalan dengan layanan perusahaan lain di luar sektor perbankan terus memberikan tekanan daya saing yang tinggi. Keadaan saat ini membuat sektor perbankan cukup gusar, merebaknya perusahaan e-finansial dengan segala tawaran kemudahan, kenyamanan, biaya rendah tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen.

Disisi ranah lain keberadaan Fintech yang terus semakin berkembang  dengan muncul Fintech yang berasaskan Syariah  yang mampu memudahkan nasabah, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap industri keuangan syariah formal seperti  BPR Syariah, Bank Syariah, MT serta industri keuangan syariah formal lainnya yang mana dalam transaksinya sangat industri keuangan syariah formal masih menggunakan bukti fisik dan belum terlalu banyak menggunakan layanan teknologi. 

Maka situasi ini membuat kekhawatiran terhadap industri keuangan formal, begitupun dengan lembaga keuangan Syariah jika tidak mampu berinovasi memanfaatkan teknologi maka akan tertinggal oleh industri keuangan lain misalnya dengan keluarnya inovasi Fintech yang merupakan salah satu pesaing industri keuangan Syariah.

Dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi tidak hanya membawa dampak positif, namun juga ada potensi resiko didalamnya. Maka dalam menghadapi situasi ini, penting untuk merumuskan strategi yang tepat, agar risiko yang terjadi dapat diminimalisir. Karena itu, praktik praktik dari manajemen risiko harus diimplementasi dengan lebih lebih baik dari sebelumnya. 

Lembaga keuangan harus dapat meminimalisir risiko yang ada dengan cara memitigasi setiap produk layanannya, bahkan terkait dengan setiap aktivitas perbankan baik itu konvensional maupun syariah. Karena begitu banyak risiko yang terus menghampiri disetiap keadaan maka perbankan perlu memilih manajemen yang kuat untuk berbagai kemungkinan risiko yang ada guna meminimalisir kerugian yang akan dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun