Mohon tunggu...
Taufan Rheo
Taufan Rheo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Musim Kemarau yang Berbeda

10 Oktober 2018   18:45 Diperbarui: 10 Oktober 2018   18:45 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ada seorang pakar pertanian dari Universitas Gajah Mada yang bilang kemarau tahun ini beda. Katanya, perbedaan pada kemarau tahun ini karena pengaruh dari India. 

Tapi bukan film atau lagu dangdut yang bikin petani jadi malas bertani ya.. melainkan Monsoon atau kecepatan angin basah yang lebih tinggi dari biasanyal.

Sebenarnya tidak butuh seorang pakar atau sarjana bergelar doktor untuk bilang bahwa kemarau tahun ini beda.

Gampangnya saja, kemarau tahun ini terasa lebih panas. Kalau mau dites, silakan berdiri di tengah lapang jam 11 sampai jam 2 siang. Dijamin, kamu kapok menyepelekan panasnya kemarau.

Tapi gimanapun juga, omongan pakar itu perlu juga kita dengar. Menurutnya, yang beda dari kemarau kali ini adalah di utara khatulistiwa sudah mulai hujan. Sedangkan di selatan Khatulistiwa belum banyak diguyur hujan alias lebih kering.

Masalahnya, wilayah pertanian kita lebih banyak ada di wilayah Selatan Khatulistiwa. Sebagian besar ada di pulau Jawa. Seandainya anomali kemarau bisa diubah, Utara yang lebih kering, dan Selatan yang lebih basah. 

Tapi sebagai manusia, kita bisa apa kalau alam sudah berkehendak demikiann.

Dengan rentetan musim kemarau yang lebih panjang ini, sektor pangan dan pertanian bisa makin terdampak. Karena November hingga Maret biasanya merupakan masa tanam hingga panen raya pertama untuk padi.

Sumur 1

Sumur 2

Nah untuk menanam padi itu, petani butuh sawah yang basah. Bila sawahnya kering, bibit padi tidak akan tumbuh. Kalaupun bisa, tumbuhnya pasti tidak maksimal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun