Mohon tunggu...
Tati Hidayat
Tati Hidayat Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Wanita Biasa

Penikmat hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Bulir Cinta Menghampiriku

28 Desember 2017   18:02 Diperbarui: 29 Desember 2017   08:00 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah ini berawal dari pendakian perdanaku, ya ketika itu pertama kalinya mencoba hal baru. Biasanya Aku travelling ke tempat wisata, pantai atau kulineran. Kali ini ada teman yang mengajakku untuk mendaki gunung. Aku langsung setuju saja, padahal itu membutuhkan stamina dan persiapan yang matang juga perlengkapan yang mendukung.

Semua yang diperlukan untuk pendakian sudah ku beli. Pendakian ini dibentuk kelompok untuk persiapan logistik. Perkelompok terdiri dari 8-10 orang, dan kelompokku ada 8 orang. Tiba lah hari itu tiba, kami berkumpul di UKI dan melakukan perjalanan pada malam hari. Setelah seharian diperjalanan, akhirnya kami tiba di basecamp untuk melakukan registrasi. Gunung Prau adalah gunung yang kudaki pertama kali. Disini aku mendapatkan teman baru dan suasana yang berbeda. Hampir semua dari mereka adalah anak-anak yang beranjak dewasa, sekitar umur 20-30 tahun.

Pertama kali bertemu dia, dan saat itu belum ada rasa yang istimewa. Mungkin aku salah satu orang yang cepat tersentuh, padahal dia hanya membawakan 3 liter bekal air saja. Aku langsung merasa spesial, padahal kan itu sudah biasa dimana seorang pendaki cowok membantu membawakan beban pendaki wanita, itu adalah hal yang wajar.

Aku nya aja kali yang kegeeran, teenyata kami satu kelompok (uffs.. ku hela nafas panjang).

Aku pun kembali normal, seperti biasa walaupun baru mengenal satu dengan yang lainnya, kami sudah akrab seperti sudah mengenal lama. Bersyukur bisa satu kelompok dengan orang-orang yang mau kompak dan bahu membahu.

Setelah semalam tidur di tenda, esok pagi nya kami melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta. Seperti biasa untuk memudahkan komunikasi di bentuk grup whatsapp. Setelah kembali ke rumah masing-masing, yang mempunyai foto harus dishare digrup.

"Aneh juga setelah lihat galeri fotoku, kenapa banyak foto aku dengan dia ya?"

"Kembali berkecamuk perasaan ini, hei ada apa ini."

Ku tepis kembali perasaan tidak normal ini, mana mungkin dia merasakan hal yang sama mungkin hanya kebetulan saja, kami bisa foto bersama. Berhasil ku buang rasa itu.

Beberapa bulan kemudian, kembali diadakan pendakian ke Gunung Sindoro.

"Uffs, ternyata dia juga ikut, ahh kembali kacau perasaan ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun