Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sejatinya Luka

13 Januari 2022   13:12 Diperbarui: 13 Januari 2022   13:58 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hati yang luka, sumber: umma.id

Sejatinya Luka

Oleh: Tatiek R. Anwar

Luka adalah
Mata menyelia kalam-Nya
Merasikan tanda kekuasaan-Nya yang bertebaran di bumi
Namun tak jua membuat jeri atas kebesaran-Nya.

Luka yaitu
Telinga menjejaki serundai firman-Nya
Gelombang rampak menyelusup nadinya
Tapi tak hendak merisak kepekaannya

Luka ialah
Lisan lihai menari petik asma-Nya
Lantang teriakkan pukaukan manusia
Tetapi melupa kausa penciptaan-Nya

Luka itu
Hati menjajaki keagungan-Nya
Menahbiskan semua nikmat yang dirasa
Namun gemanya tak mewujud telatahnya

Ketika manusia sampai pada pijakan
Pucuk kekuasaan
Puncak kejayaan
Tingginya kehormatan
Panjangnya gelar keilmuan

Akan tetapi tak membuat nuraninya lembut
Hatinya tunduk
Tingkah langkahnya sebagai panutan
Jemawa atas pencapaiannya
Lupa pada Sang Kuasa

Itulah sejatinya luka
Yang menjerumuskannya dalam kebinasaan

Tangsel, 13 Januari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun