Suasana masih sepi. Padahal beberapa tahun yang lalu kawasan ini menjadi tempat favorit dan selalu penuh dengan pengunjung yang ingin menikmati hari Minggu bersama keluarga atau datang bersama dengan rombongan. Â
Mungkin juga karena hari ini ada perayaan kenaikan kelas dari tiga Madrasah Diniyah yang ada di sekitarnya. Tadi kami sempat berpapasan dengan sekolah yang akan melakukan pawai drum band, dan angkot yang kami naiki sempat tertahan beberapa saat.
Setelah melewati pintu gerbang, kami menemukan sebuah plang di samping kanan yang berisi peringatan bagi pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan, melakukan corat-coret, membuat sumber api, merusak tanaman dan berbuat asusila selama berada di sana.
Kami terus menyusuri jalan yang dibatasi oleh tembok di sebelah kanannya. Kami melihat beberapa bangunan yang belum selesai, mungkin sedang dilakukan penataan tetapi belum kelar.Â
Tadinya kami mau masuk ke kawasan yang ada kafenya, tetapi masih tutup dan baru buka pukul 09.00. Kami terus berjalan. Suasana masih sepi dan sesekali bertemu dengan penduduk yang berasal dari Kampung Kebonbera.Â
Ada pedagang yang sedang menanggung tapai singkong dan kolang-kaling. Ada juga ibu-ibu yang akan pergi ke pasar Cibadak beserta anaknya, mereka menyapa kami dengan ramah dan mengajak bersalaman.Â
Di kiri dan kanan kami terdapat banyak pohon, saya mengambil foto jalan yang kami lalui. Hasilnya luar biasa sangat indah, tak kalah dengan pemandangan yang ada di lukisan.
Jalan yang dilalui terus menanjak, dan kami bertemu dengan simpangan jalan yang berbatu putih. Kami melalui jalan yang sebelah kanan, di sini kami rehat sejenak di bawah pohon-pohon yang tinggi. Udara terasa sangat sejuk, rasa lelahpun langsung hilang.
Di kawasan ini banyak spot foto alami, salah satunya adalah bebatuan yang berada di atas bukit. Sambil duduk di ketinggian, kami bisa melihat jalan yang berada di bawah dan pemandangan alam yang indah yang ada di sekitarnya. Â
Ketika kami duduk di atas bebatuan, datanglah 3 remaja laki-laki. Sepertinya batu ini menjadi tempat favorit untuk berfoto. Kamipun kembali ke simpangan yang tadi, dan melalui jalan yang satu lagi.Â
Tibalah di sebuah batu besar yang bentuknya unik. Kami berhenti sejenak dengan naik ke batu tersebut untuk swa foto.