Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kekompakan dan Kebersamaan dengan Keluarga Besar

25 April 2021   05:06 Diperbarui: 25 April 2021   05:24 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya pada tahun 2016 sudah ada perubahan, kakak ipar yang rumahnya di Kuningan sudah meninggal dan suaminya setahun kemudian menikah lagi. sehingga pada tahun tersebut sampai tahun 2019 yang berkumpul hanya tujuh keluarga saja. Tetapi komunikasi dengan keluarga yang ada di Kuningan masih dilakukan, dan kami penah sekali berkunjung ke rumahnya tiga tahun yang lalu.

Pada saat itu kami melakukan kunjungan ke kampung halaman mertua di Cimahi Bandung dan Sumedang menemui paman atau bibi yang masih ada dan anak-anaknya. Kemudian dilanjutkan berkunjung ke Cirebon dan Kuningan. Berkunjung ke kampung halaman mertua kami lakukan setiap dua tahun sekali untuk menjaga shilaturahmi supaya anak dan cucu bisa kenal dengan saudara-saudara.

Karena adanya Pandemi COVID-19 untuk tahun kemarin dan tahun ini kami merayakan Idulfitri di rumah masing-masing, sehingga shilaturahmi hanya dilakukan secara online saja. Walaupun dua tahun ini kami tidak bisa berkumpul bersama, tetapi kekompakan masih bisa dilakukan dalam bentuk yang lain.

Bila ada keluarga ataupun kerabat lain yang menikahkan anaknya ataupun ada yang sakit dan meninggal, maka suami dan semua kakak ipar akan mengumpulkan dana sesuai dengan kemampuan masing-masing. Biasanya suami yang bertugas sebagai kolektor dan menghubungi kakak-kakaknya.

Pada saat keadaan normal, siapa saja yang memiliki waktu luang akan datang langsung mewakili pihak keluarga. Tetapi selama Pendemi ini maka dana yang terkumpul akan diberikan dengan cara ditransfer.

Ada juga salah satu kakak ipar yang sudah setahun terkena PHK, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan cara berjualan tetapi usahanya belum berkembang sampai hari ini. Suami, kakak ipar dan keponakan yang sudah bekerja setiap bulan selalu menyisihkan sedikit penghasilannya untuk membantunya.

Selama 16 tahun menikah, saya tidak pernah menemukan adanya sibling rivalry ataupun perselisihan antara suami dengan ketujuh kakaknya. Karena sudah terbiasa berbagi bersama dalam segala hal sejak kecil, sampai sekarang suami dan semua kakak kandungnya masih tetap kompak, saling membantu dan saling mendukung dalam keadaan apapun. Semua tidak terlepas dari peran kedua orang tua yang sudah mendidik anak-anaknya dengan baik. 

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun