Karena saya melarang anak-anak puteri keluar, pemuda-pemuda itu hanya mengobrol dengan teman-temannya di sekitar tenda.Â
Bila pukul 21.00 mereka masih ada, maka saya akan keluar dan berbicara dengan sopan meminta kepada mereka supaya pulang dengan alasan kami akan istrirahat sehingga merasa terganggu dengan kehadiran mereka.
Sebenarnya saya sudah meminta bantuan kepada teman guru yang laki-laki untuk berbicara dengan mereka, tetapi tidak ada yang berani untuk menegurnya.Â
Akhirnya saya terpaksa mengusir mereka dengan halus, mungkin karena ditegur oleh perempuan akhirnya para pemuda itu merasa malu dan segera pulang.
Siswa dari sekolah kami juga pernah dua kali mengikuti kegiatan lomba gelar terampil penggalang tingkat kabupaten mewakili Kuaran Curugkembar, saya pun ikut mendampingi mereka pada saat lomba bersama pembina pramuka dari SD.
Satu hal yang masih saya ingat pada saat mengikuti lomba tingkat kabupaten yaitu rasa percaya diri siswa yang kurang.Â
Pada saat itu mereka sedang berlatih baris berbaris di sekitar tenda, kemudian datang rombongan siswa dari sebuah pesantren terkenal dengan memakai seragam yang lengkap sambil terus bernyayi dan menyebutkan yel-yel secara kompak serta melakukan gerakan-gerakan tertentu secara serentak.
Langsung siswa kami minggir dan menonton mereka, saya pun mendekati mereka dan memberikan motivasi. Saya katakan bahwa mereka juga hebat karena sudah terpilih mewakili kecamatan untuk mengikuti lomba ini, jadi jangan merasa gentar melihat siswa-siswa lain dari kota yang lebih hebat. Saya bersyukur kepercayaan mereka bangkit dan melanjutkan latihannya kembali.
Tahun 2005 saya menikah dan setahun kemudian pindah mangajar ke sekolah yang sekarang. Beberapa tahun yang lalu saya mengupload foto kegiatan PMR dan pramuka di medsos, banyak komentar dari alumni yang dulu pernah mengikuti kegiatan eskul tersebut dan akhirnya menjalin pertemanan di media sosial.
Ketika berkunjung ke Malang tiga tahun yang lalu saya pernah pernah bertemu dengan salah satu alumni yang sekarang bekerja di sebuah Bank dan menjabat pula sebagai Sekretaris Serikat Pekerja BRI Malang.
Setahun yang lalu ketika silaturahmi ke Curugkembar saya bertemu dengan salah satu alumni yang pernah bekerja di Korea sambil kuliah di sana, sekarang sering menjadi guide bagi wisatawan yang berasal dari Korea dan terkadang menerima pekerjaan sebagai penerjemah dari Penerbit. Tahun kemarin rencananya mau berangkat lagi ke sana, tetapi gagal karena adanya pandemi Covid-19.