Mohon tunggu...
Tatang Sutisna
Tatang Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pembelajar

Ekonomi Pertanian, Lingkungan, Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Multifungsi Pertanian dan Konversi Lahan Pertanian

8 Desember 2022   20:26 Diperbarui: 8 Desember 2022   20:39 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian masih menjadi sektor utama dalam penyerapan tenaga kerja dan memegang peranan penting pada seluruh sistem perekonomian nasional. Peran penting sekor pertanian dalam perekonomian ini didasarkan pada tingginya kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. 

Pada tahun 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sektor pertanian berkontribusi sebesar 13,28% terhadap PDB nasional. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, sektor pertanian sampai sekarang ini masih menjadi sektor andalan terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. 

Sifat pekerjaannya yang  tidak harus memiliki keterampilan yang tinggi menjadikan sektor ini bersifat fleksibel dalam menampung tenaga kerja yang kurang dapat bersaing di sektor lain (Kusumaningrum, 2019). 

Survei angkatan kerja Nasional pada Agustus 2013, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang bekerja sebagai petani mencapai 34,36%, perdagangan 21,42%, industri pengolahan 13,43% dan pekerjaan lainnya 30,79%. Kedua hal tersebut merupakan bagian dari multifungsi sektor pertanian.

Sektor pertanian memiliki multifungsi yang penting bagi kehidupan manusia yang mencakup aspek produksi pangan, peningkatan kesejahteraan petani, dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup. Dalam arti luas, Huylenbroeck et al. (2007) menyebutkan bahwa multifungsi pertanian meliputi empat macam fungsi yang disediakan oleh usaha pertanian.

Pertama, fungsi hijau yang terdiri dari pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas lanskap, pengelolaan satwa liar, penciptaan habitat satwa liar dan kesejahteraan hewan, pemeliharaan keanekaragaman hayati, peningkatan daur ulang nutrisi dan pembatasan penyerapan karbon.

Kedua, fungsi biru yang berkaitan dengan ketersediaan air seperti pengelolaan perairan, peningkatan kualitas air, pengendalian banjir dan pemanfaatan air untuk sumber energi.

Ketiga, fungsi kuning yang merujuk pada peran pertanian untuk kohesi dan vitalitas pedesaan, suasana dan pembangunan, pemanfaatan warisan budaya dan sejarah, menciptakan identitas daerah dan kawasan perburuan, dan dan menyediakan agrowisata.

Keempat, fungsi putih yaitu berkaitan dengan peran pertanian sebagai kegiatan usaha yang memproduksi pangan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik konsumsi maupun bahan baku industri, dan menjamin ketersediaan pangan dalam jangka waktu tertentu serta keamanan pangan tersebut untuk dikonsumsi.

Besarnya fungsi dan peranan pertanian bagi kehidupan manusia menjadikan elemen-elemen usaha sektor pertanian menjadi hal yang sangat penting untuk dipertahankan keberlanjutannya salah satunya adalah lahan pertanian. Lahan pertanian mempunyai empat fungsi utama, yaitu; 1) sebagai sumber produksi pangan lokal dan nasional, 2) sebagai penyedia tenaga kerja di sektor pertanian khsusunya, 3) membantu proses manajemen lahan yang baik bagi pengembangan perkotaan dan perdesaan, dan 4) sebagai penyedia jasa lingkungan.

Dilihat dari sudut pandang ekonomi, lahan pertanian juga memiliki nilai dan potensi untuk dimanfaatkan untuk sektor lain seperti penggunaan untuk pembangunan industri dan kawasan pemukiman. Hal ini menjadi ancaman bagi keberlangsungan budidaya pertanian karena lahan pertanian yang semakin berkurang akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian. Konversi lahan pertanian merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari bagi kota-kota yang terus berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun