Mohon tunggu...
tasya twinca putri
tasya twinca putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - 2019120016

Ilmu Administrasi Publik FISIP UMJ

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Program Jaminan Kesehatan Harus Bisa Membantu Masyarakat Kecil

18 Juli 2021   19:30 Diperbarui: 18 Juli 2021   19:45 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program kesehatan adalah kumpulan dari proyek-proyek di bidang kesehatan baik yang berjangka pendek. Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam menjalankan aktifitas sehari-hari setiap orang pasti membutuhkan badan yang sehat.

Program yang diambil disini adalah program Jaminan Kesehatan Semesta (UHC) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Banyuwangi. Jadi program kesehatan yang diselenggarakan di Kabupaten Banyuwangi itu ada beberapa macam, diantaranya ada (JPKMB) atau Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Banyuwangi, (JAMKESDA) Jaminan Kesehatan Daerah, (SPM) pelayanan kesehatan dengan mekanisme Surat Pernyataan Miskin, dan (JKN) atau Jaminan Kesehatan Nasional. Nah yang saya ambil disini adalah melalui (JKN) atau Jaminan Kesehatan Nasional.

Jadi setelah dilaksanakannya program JKN sejak tanggal 1 Januari 2014, masyarakat mulai memanfaatkan program ini dengan cara mendaftar secara mandiri sebagai peserta JKN. Tetapi masalahnya, masyarakat yang mendaftar secara mandiri tersebut merupakan masyarakat yang sudah menderita sakit. 

Mereka hanya membayar premi sebagai peserta JKN pada saat mendaftar saja, kemudian memanfaatkan kepesertaan JKN untuk mendapatkan pengobatan di fasilitas kesehatan, tetapi ketika sudah sembuh, tidak melanjutkan kewajiban untuk membayar premi setiap bulan. 

Tercatat sekitar 45% peserta mandiri JKN yang terdaftar dalam BPJS menunggak pembayaran premi. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan prinsip gotong royong dalam pelaksanaan JKN.

Kemudian Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya JKN, rumitnya pendaftaran menjadi peserta BPJS Kesehatan, kendala jarak untuk pengurusan administrasi yang dilakukan di kantor BPJS Kesehatan, merupakan beberapa kendala yang dirasakan oleh peserta. 

Belum lagi sulitnya akses untuk pembayaran premi secara rutin, juga merupakan kendala yang dirasakan masyarakat, sehingga ketertarikan akan program JKN kurang begitu mengena.

Nah agar program Jaminan Kesehatan Semesta (UHC) di Kabupaten Banyuwangi dapat tercapai dengan baik, diperlukan beberapa strategi atas kondisi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Tetapi masalahnya berbagai teori perencanaan sering gagal memperkirakan masa depan. 

Salah satu penyebab kegagalan adalah asumsi bahwa perkembangan ke masa depan adalah sesuatu yang linier. Sementara itu kenyataan menunjukkan bahwa masa depan dapat bervariasi akibat berbagai aspek. 

Dalam hal ini dibutuhkan perencanaan yang bersifat skenario. Perencanaan berdasar skenario (scenario planning) bukan merupakan kegiatan untuk memilih alternatif, akan tetapi lebih untuk pemahaman bagaimana tiap kemungkinan akan berjalan.

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang dan tantangan dalam pelaksanaan jaminan kesehatan di Kabupaten Banyuwangi, agar jaminan kesehatan semesta melalui JKN di Kabupaten Banyuwangi dapat tercapai dengan baik pada tahun 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun