Mohon tunggu...
TASYA SAFIRA MUSLIKHAH
TASYA SAFIRA MUSLIKHAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semarang

FAKULTAS BAHASA DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Kewarganegaraan Digital sebagai Bagian dari Pendidikan Karakter Generasi Milenial

24 Juni 2021   13:04 Diperbarui: 24 Juni 2021   13:14 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dr. Ira Alia Maerani;Tasya Safira
Dosen FH Unissula; Mahasiswa PBI, FBIK

  Di era digital yang semakin canggih, media dan internet mempunyai peran yang besar dalam mengubah pola pikir dan kehidupan manusia terutama para remaja. Kemudahan akses informasi yang tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang berperilaku yang benar di dunia maya mendorong meningkatnya penyalahgunaan internet oleh remaja. Hal ini mengingat usia remaja memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan cenderung masih labil. Mereka memerlukan bimbingan dan pengawasan orang dewasa terutama orang tua  dalam berinteraksi dengan teknologi digital   agar dapat mengambil keputusan dan berperilaku baik di dunia maya.  Kurangnya pengarahan, pendidikan dan pengawasan dalam berperilaku sehat  di dunia maya menjadi penyebab terjadinya penurunan moral anak bangsa. Untuk itu perlu diberikan pengajaran kewarganaan digital atau biasa disebut sebagai digital citizenship, sebagai bagian dari pendidikan karakter remaja . Dalam hal ini semua komponen bangsa, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat luas perlu bersama-sama mewujudkan digital citizenship bagi masyarakat Indonesia terutama remaja sebagai calon penerus generasi yang akan datang. 

Pemanfaatan teknologi digital di era globalisasi ini merupakan hal yang sulit dihindari. Teknologi digital memungkinkan informasi dapat diakses dengan cepat, murah dan menjangkau masyarakat lebih luas. Hal ini memungkinkan pelayanan terhadap masyarakat menjadi lebih efisien. Dalam dunia Pendidikan, pemanfaata teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan terutama setelah adanya Covid-19 dimana masyarakat harus melakukan Belajar Dari Rumah (BDR). Namun demikian, kita juga menyadari adanya dampak negatif seperti menurunnya moral remaja,  munurunnya motivasi dan konsentrasi belajar, perubahan budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan agama. Dampak negatif yang ada perlu diwaspadai agar tidak berujung pada hilangnya karakter bangsa. Maka dari itu Pendidikan karakter adalah kebutuhan yang mendesak dan nyata di era digital. Karakter dan  nilai luhur suatu bangsa merupakan syarat penting terwujudnya suatu negara yang adil dan bermoral. Di dunia digital, kewarganegaraan digital menjadi persoalan yang perlu ditanamkan agar generasi masa depan terdidik menjadi generasi yang bermoral.

Upaya membangun karakter bangsa yang bermoral harus dilakukan sejak dini. Landasan pendidikan karakter disebut di dalam Alqur’an Q.S 31:17

 يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ.

Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.

Pada ayat ini Luqman menasehati berkaitan dengan amal-amal shaleh yang puncaknya adalah shalat, serta amal-amal kebajikan yang tercermin dalam berbuat kebaikan dan larangan berbuat jahat, juga nasehat berupa perisai yang membentengi seseorang dari kegagalan yaitu sabar dan tabah. Konsep pendidikan karakter di ayat ini dapat mengarahkan peserta didik untuk tidak hanya belajar tentang nilai-nilai, namun benar-benar meyakini dalam hati dan mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari.Dalam berperilaku di dunia digital, ayat ini menjadi panduan untuk bisa berperilaku yang baik dan mencegah perbuatan yang mungkar.

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha dalam membentuk kemampuan sumber daya manusia agar mempunyai kualitas karakter yang baik. Karakter adalah proses penerapan nilai-nilai moral maupun agama terhadap diri sendiri, sesama teman, dalam pendidik dan lingkungan sekitar maupun Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan karakter bertujuan untuk membangun akhlak dan moral yang baik kepada peserta didik sebagai penerus bangsa agar menciptakan kehiupan berbangsan yang adil, aman dan Makmur.Pikiran, perasaan dan perilaku dari individu sangat di butuhkan untuk membentuk suatu karakter. Pembentukan ini di lakukan dengan cara membiasakan diri dengan hal-hal yang positif dan meninggalkan kebiasaan yang buruk. Kebiasaan ini belum menjadi suatu perilaku yang tetap jika belum menjadi suatu kepribadian pada diri Individu. Kepribadian yang menetap inilah yang akan menjadi sebuah karakter apabila diwariskan kepada orang lain.

Pendidikan karakter di era digital tidak akan lengkap apabila tidak mengajrakan kewarganaan digital kepada masyarakat yang telah menggunakan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah perlu memasukkan materi ini dalam kurikulum sekolah baik di tingkat PUD maupun perguruan tinggi. Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan beberapa hal yang mencakup tentang pendidikan karakter di era digital yaitu bahwa pendidikan karakter dapat dimulai dari lingkungan terdekat yaitu keluarga, dan sekolah. Tujuan pendidikan karakter ialah untuk menciptakan manusia yang cerdas, kreatif, berakhlak dan memiliki kepribadian yang positif agar mampu mengelola dan mengambil peran dalam membangun bangsa yang bermartabat. pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting dalam berkembanganya generasi milelial. Kewarganaan digital merupakan bagian penting dari Pendidikan karakter bangsa di era digital saat ini. Pengajaran kewarganaan digital menjadi permasalahan yang mendesak mengingat banyaknya penyimpangan penggunaan teknologi digital yang diakukan bukan hanya oleh orang dewasa akan tetapi remaja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun