Mohon tunggu...
Tasya Rahmania
Tasya Rahmania Mohon Tunggu... Jurnalis - Communication Student

“Rasa ingin tahu adalah kualitas terbaik dalam jurnalisme.” ― Leila S. Chudori, Laut Bercerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Puskesmas Klapanunggal Siaga Menghadapi Penyakit TBC

4 Maret 2020   13:03 Diperbarui: 4 Maret 2020   13:10 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Tasya Rahmania -- Puskesmas Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (28/02/2020)

KLAPANUNGGAL -- Penyakit menular menjadi salah satu kekhawatiran terbesar bagi para masyarakat. Kehadiran Puskesmas sebagai layanan kesehatan terpadu yang dekat dengan lingkungan masyarakat diharapkan mampu membantu mengatasi persoalan tersebut. Salah satunya di Kecamatan Klapanunggal, terdapat Puskesmas yang melayani pengobatan untuk berbagai macam penyakit yang diderita oleh penduduk di sekitarnya, seperti TBC, kusta, ISPA, diare, dan pneumonia akibat polusi udara yang ditimbulkan oleh pabrik semen yang berdiri di daerah kecamatan Klapanunggal. Namun, penyakit yang paling sering ditemui di kecamatan ini adalah TBC. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis yang menular dari satu orang ke orang lain. Jika seorang pasien batuk dan ada orang lain di sekitarnya, maka orang tersebut akan berpotensi tertular kuman TBC.

Di awal tahun 2020 saja, puskesmas (PKM) Klapanunggal tercatat memiliki 21 orang pasien dengan penyakit TBC, meliputi pasien anak hingga dewasa, yang akan mendapatkan pengobatan TBC selama 6 bulan ke depan. Rata-rata pasien PKM Klapanunggal tertular TBC karena pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok, minum-minuman keras, dan kontak dari keluarga yang terkena penyakit tersebut. Namun, grafik pengunjung PKM Klapanunggal selalu stabil di setiap tahunnya. Grafik hanya mengalami penurunan di waktu tertentu, seperti menjelang bulan puasa hingga waktu lebaran usai, yang dikarenakan pengunjung PKM tersebut ada yang kembali ke kampung halamannya.

PKM Klapanunggal memiliki poli TBC yang beroperasional setiap hari mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Sarana yang dimiliki oleh PKM Klapanunggal cukup memadai, hanya saja PKM Klapanunggal tidak memiliki alat rontgent untuk pemeriksaan radiologi.

TBC bisa diobati dengan minum obat secara teratur dan disertai kontrol rutin yang dilakukan setiap 3 bulan sekali di puskesmas. Sebaliknya jika pasien tidak teratur minum obat, maka akan terjadi resistensi (kekebalan) obat anti TBC (OAT). Obat yang akan diberikan bisa lebih lama dari 6 bulan, misalnya jika terjadi Multi Drug Resistant (MDR) maka proses pengobatan suntiknya mencapai kurun waktu 6 bulan, dan disertai dengan meminum obat dengan kurun waktu selama 9 bulan.

Jika ada Extensively Drug Resistant (XDR) proses pengobatan suntiknya mencapai kurun waktu 8 bulan, dan disertai dengan meminum obat dengan kurun waktu selama 1 tahun. Tetapi, PKM Klapanunggal tidak mempunyai obat-obatan tersebut, sehingga hal itu membuat orang puskesmas harus mengambil stok obat ke RS Paru Cisarua setiap 3 bulan sekali, dan pasien TB MDR dan TB XDR harus kontrol rutin ke RS Paru Cisarua sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh dokter. Dengan begitu, warga Klapanunggal tidak perlu khawatir akan penyakit yang mereka derita khususnya TBC, karena Puskesmas Klapanunggal selalu siap siaga membantu dan melayani masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun