Mohon tunggu...
Skolastika Natasya
Skolastika Natasya Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa semester 5

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Masyarakat Thailand Suarakan Reformasi Monarki

9 November 2020   22:45 Diperbarui: 9 November 2020   22:59 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Thailand mengangkat tiga jari sebagai bentuk protes.

Masyarakat Thailand melakukan protes terhadap pemerintah untuk reformasi demokrasi besar-besaran, tindakan protes ini menjadi salah satu peristiwa yang belum pernah terjadi di negara gajah putih tersebut.

Aksi protes dari masyarakat Thailand dipimpin oleh seorang siswa sekolah menengah atas dan mahasiswa aktivis dari beberapa universitas. Aksi protes dilakukan karena semakin banyak penguasa yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan dalam jangka waktu yang lama.

Massa aksi yang didominasi oleh kaum muda menjelaskan bahwa mereka sudah tidak tahan dengan pihak yang merusak hak-hak demokrasi dan kemajuan negara. Demonstrasi dimulai dari tingkat universitas pada awal tahun sebagai bentuk tanggapan kepada pengadilan yang telah membubarkan Future Forward, sebuah partai oposisi terkemuka.

Future Forward merupakan sebuah partai yang cukup populer di kalangan kaum muda selama pemilihan umum tahun lalu. Setelah mengalami kudeta militer dari tahun 2014, pemungutan suara seharusnya membawa Thailand ke demokrasi sebenarnya. Akan tetapi, hal tersebut dirusak oleh klaim penyimpangan yang condong ke pihak militer.

0f6407a8-c6ff-40f5-9824-d7311ceaa13b-cx0-cy4-cw0-w408-r1-s-5fa96397d541df6a4f7f6bc2.jpg
0f6407a8-c6ff-40f5-9824-d7311ceaa13b-cx0-cy4-cw0-w408-r1-s-5fa96397d541df6a4f7f6bc2.jpg
Masyarakat Thailand menuntut adanya demokrasi.

Demonstrasi yang akan dilakukan pada awal tahun 2020 harus ditunda akibat pandemi corona di Thailand. Selama pandemi para demonstran semakin merasa tertekan dengan pihak berwenang karena dampak ekonomi yang terjadi selama pandemi semakin menunjukkan adanya kesenjangan dalam kesetaraan di Thailand.

Masyarakat Thailand secara online menaikkan tagar #whydoweneedaking? di platform digital sebagai bentuk kemarahan dan tagar tersebut sudah diunggah lebih dari satu juta kali. Di bulan Juni, masyarakat semakin tidak puas dan marah karena salah satu aktivis pro-demokrasi, Wanchalearnm Satsaksi diculik di Kamboja.

wanchalaerm-protest-5fa9627817e4ac25a04a6632.jpg
wanchalaerm-protest-5fa9627817e4ac25a04a6632.jpg
Masyarakat Thailand membawa foto Wanchalearnm Saksaksi yang diculik di Kamboja.

Masyarakat yang merupakan anggota dari kelompok hak asasi mengatakan bahwa Wanchalearnm Saksaksi merupakan seorang aktivis pengasingan kesembilan yang telah menghilang beberapa tahun terakhir, tetapi pemerintah dan militer membantah terlibat dalam penculikan Wanchalearnm Satsaksi di Kamboja.

Massa aksi menyampaikan slogan “biarkan generasi kita berakhir” sebagai bentuk protes mereka, slogan tersebut menunjukan bahwa massa aksi telah mencapai titik lelah dengan kudeta dari militer yang mendominasi sejarah politik di Thailand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun