Mohon tunggu...
Tasya Febriana
Tasya Febriana Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi Jurusan Administrasi Publik, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Always be grateful and think positive 🌟

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Komunikasi Krisis Mengenai Akankah Lockdown Menjadi Opsi Tepat Pemerintah dalam Menanggulangi Covid-19?

20 Maret 2020   09:22 Diperbarui: 20 Maret 2020   14:43 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah itu krisis? Krisis menurut Caroline Sapriel (Machfud: 1998), merupakan suatu kejadian, dugaan, kejadian yang mengancam sutau keutuhan, reputasi, atau keberlangsungan individu maupun organisasi.

Komunikasi krisis didefinisikan menurut Coombs (2007) yang telah di terjemahkan kedalam Bahasa Indonesia yaitu : "sebuah presepsi yang menyatakan peristiwa atau kejadian yang mungkin tak terduga  serta mengancam harapan yang berkepentingan dan secara serius dapat mempengaruhi kinerja organisasi maupun lembaga lainnya dan dapat menghasilkan kerugian atau negative outcome".

Sebagaimana di Indonesia beberapa waktu kebelakang, bahkan sampai hari ini kamis 19/3, di Indonesia sedang mengalami krisis bencana nasional. Bencana ini memberikan efek serta pengaruh tinggi pada kehidupan manusia diberbagai aspek. Baik itu aspek ekonomi, social, politik dan aspek lainnya. virus yang diberi nama Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan Corona Virus. 

Virus yang berasal dari Wuhan, China ini tersebar luas dan banyak di negara China tersebut. Perkembangan serta penularannya yang cukup signifikan, membuat negara negara lainnya ikut terpapar oleh virus tersebut. Bahkan sampai ke negara kita Indonesia, telah tercatat pada hari Kamis, 19/3 update dilansir pada CNN Indonesia, positif pada angka mencapai 309 kasus, 25 meninggal.

Dengan kejadian tersebut, krisis dilihat sebagai suatu situasi yang lebih banyak mendatangkan kerugian negative pada suatu organisasi, lembaga, bahkan public sendiri.

Krisis tersebut perlu ditangani dengan beberapa strategi menurut Ardianto & Soemirat (2002:184) :
1. Strategi pencegahan, dalam hal ini pemerintah Indonesia melakukan pencegahan dengan lebih memilih opsi menekan Virus Corona dengan cara menghimbau kepada masyarakat public untuk membatasi segala aktifitasnya  baik secara pribadi atau komunitas.
2. Strategi persiapan, yang dimana pemerintah Indonesia mempersiapkan sematang mungkin untuk menanggulangi pencegahan virus untuk tidak terus menular.
3. Strategi Penanggulangan, seperti apa strategi yang diterapkan di Indonesia? Apakah system lockdown opsi tepat bagi pemerintah untuk upaya penanggulangan covid-19 ini?

Pemerintah Indonesia tentu tidak diam mengenai hal ini, telah banyak usaha yang diupayakan pemerintah Indonesia. Seperti di negara negara lain, upaya Lockdown telah ditetapkan dengan harapan untuk memberhentikan lajur penularan virus tersebut untuk tidak semakin luas ke berbagai wilayah.

Lalu, apasih yang disebut dengan Lockdown ini? Dan apa dampak yang akan timbul jika upaya ini dilakukan? Lockdown merupakan suatu situasi dimana orang-orang tidak diizinkan untuk masuk atau meninggalkan sebuah bangunan atau area secara bebas karena keadaan darurat.  Mengenai dampak dari Lockdown itu sendiri, bukan hanya ada dampak positif yang akan diterima, tetapi tentu saja ada dampak negative. 

Dampak positif nya berupa : pertama, menekan untuk penyebaran pasien atau orang yang terkontaminasi. Selain pasien, juga berdampak positif untuk mengurangi polusi karena pergerakan manusianya berkurang. Sedangkan dampak negatifnya, untuk masyarakat informal tentunya dapat mengurangi penghasilan, maka orang orang akan lebih diam dan tidak beraktifitas seperti biasanya. Makadari itu, kebutuhan akan pangan pun akan terganggu. Itulah mengapa, pemerintah Indonesia masih belum menjadikan opsi Lockdown sebagai solusinya.

Rusady Ruslan (1999:83) mengatakan bahwa penanggulangan krisis tengah berlangsung harus membuat program  :
1. Menghadapi krisis kasus perkasus, agar pemerintah lebih rapih dan lebih terkelola dan terfokus pada satu masalah tertentu dan dapat menyelesaikannya secepatnya.

2. Merujuk salah seorang sebagai juru bicara, sebagaimana bapak  Achmad Yurianto beliau selaku Juru Bicara untuk penanganan corona, sejauh ini beliau masih terus memantau dan menginformasikan kepada public  perkembangan virus corona ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun