Mohon tunggu...
Tasya Alivia
Tasya Alivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - communications student

i am student in Islamic State University of Sunan Kalijaga Yogyakarta. i have a lot of hobbies, which is i love to journaling, scrapbooking, embroidery, crochet, and painting! oh, and i'm interest too in Formula 1 Grand Prix!

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Dengerin Musik Klasik Bisa Nambah IQ?!

11 Maret 2023   06:46 Diperbarui: 11 Maret 2023   07:14 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: musikpopuler.com

Sepanjang sejarah berkembangnya dunia, manusia telah melahirkan banyak penemuan-penemuan yang menjadi sebuah peradaban yang luar biasa. Bahkan, penemuan-penemuan ini masih diadaptasi hingga saat ini. Salah satunya musik.

Dari banyaknya jenis musik di dunia ini, banyak ilmuwan yang melakukan riset-riset terhadap manfaat musik bagi kehidupan manusia, baik bermanfaat bagi kondisi psikologis seseorang, hingga manfaatnya untuk otak manusia. Salah satu jenis musik yang memiliki manfaat yang baik bagi kehidupan manusia adalah musik klasik.

Musik klasik merupakan salah satu jenis musik yang lahir sekitar tahun 1750-1825, yang merupakan salah satu hal yang tercipta dari budaya Eropa. Seperti yang kita tahu, hingga saat ini musik klasik masih didengarkan hingga saat ini, bahkan ditampilkan dengan spektakuler dari panggung-panggung orkestra yang luar biasa.

Pada tahun-tahun lahirnya musik klasik, periode ini juga telah melahirkan banyak tokoh musik klasik yang masyhur, seperti Wolfgang Amadeus Mozart, Ludwig Van Beethoven, Johan Pachelbel, Frederic Chopin, dan yang lainnya.

Banyak sudah ilmuwan yang melakukan studi untuk melihat seberapa jauh musik ini bermanfaat bagi manusia. Lantas, benarkah musik klasik bisa menambah IQ seseorang? Lalu, apakah ada manfaat selain dari hal itu?

Jadi, studi menunjukkan jika musik klasik memiliki manfaat bagi janin atau ibu hamil, serta mampu meningkatkan konsentrasi dalam belajar. Kok bisa?

Musik klasik terbagi menjadi beberapa periode atau zaman yang menunjukkan karakteristik dari musik klasik tersebut. Hasil studi menunjukkan jika musik klasik pada periode Barok menyebabkan jantung denyut jantung dan tekanan darah mengikuti ketukan musik yang santai, sehingga tubuh menjadi lebih tenang, rileks dan waspada, jadi pikiran akan lebih mudah untuk berkonsentrasi.

Nah, dalam fakta psikologis musik ada yang disebut sebagai "The Mozart Effect" atau efek Mozart. Efek Mozart ini merupakan konsep ilmiah paling populer di antara konsep ilmiah mengenai musik yang lainnya. Konsep ini dikembangkan oleh Dr. Gordon Shaw puluhan tahun yang lalu. Hal ini memiliki konsep yang sederhana, bahwa musik klasik membuat seseorang menjadi lebih pintar. Dalam penelitiannya, Dr. Gordon Shaw mengklaim bahwa mendengarkan musik klasik mampu meningkatkan IQ seseorang hingga naik 9 poin.

Dasar utama pemikiran di atas adalah bahwa adanya pemikiran spasial atau berpikir spasial yang merupakan sebuah jenis aktivitas otak yang juga digunakan dalam matematika, catur, teknik, dan sains. Menurut konsep "The Mozart Effect" ini, musik klasik sangat meningkatkan penalaran spasial yang dimiliki seseorang.

Mungkin, ini saatnya kamu memainkan musik klasik saat belajar.

Selamat mencoba!

Semoga bermanfaat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun