Mohon tunggu...
Tasman Banto
Tasman Banto Mohon Tunggu... -

Terakhir sebagai redaktur di Tribun Timur Makassar, pensiun 15 Mei 2013. Aktifitas sekarang menulis buku

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berendam Air Panas di Karede

23 Desember 2013   08:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:35 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SETELAH menjelajahi beberapa destinasi wisata di Kulisusu, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, saatnya Anda keluar kota. Sangat direkomendasikan Anda menuju ke Ngapaea, Kecamatan Bonegunu. Di sana ada alternatif untuk merefreshkan diri dari kepenatan. Berendam di air panas Karede di tengah hutam rimba sampai sepuasnya tanpa membayar sepeserpun. Puas berendam di air panas, bisa melanjutkan perjalanan ke air terjun Cumbura yang jaraknya sangat dekat, sekitar 100 meter.

Pemandian air panas Karede bukanlah air panas biasa, melainkan berasal dari alam yang mengandung belerang. Tempatnya pun di tengah hutan belantara. Letaknya berada di kaki Gunung Wa Ode Kalowo, jauh dari keramaian kota. Karenanya, sangat jarang orang atau travelers yang berkunjung ke tempat ini.

Di sinilah tempatnya untuk menikmati sensasi mandi air panas dengan panorama pemandangan alam yang benar-benar memesona. Karede memiliki pesona tersendiri sebagai kawasan pemandian air panas sekaligus kawasan wisata alam di Ngapaea. Letaknya di pinggir jalan poros Ngapaea-Kulisusu, namun selalu sepi karena letaknya yang jauh dari keramaian kota.

Dari Kulisusu ke Ngapaea bisa dicapai dengan mobil. Perjalanan bisa mencapai empat jam karena kondisi jalan kurang baik. Atau, bisa juga menggunakan kapal kayu bermesin yang lebih cepat, perjalanan sekitar dua jam. Selanjutnya dari Ngapaea ke Karede bisa naik sepeda motor atau ojek sekitar 15 menit. Tidak ada penginapan di Ngapaea, kecuali bisa menginap di rumah warga. Warga selalu ramah menerima bila ada tamu yang datang.

Kolam air panas itu disebut Karede karena airnya yang tampak mendidih. Dalam bahasa setempat karede berarti mendidih. Kolamnya berukuran sekitar 15 kali 15 meter. Airnya memang cukup panas, sekitar 50 derajat Celsius. Kolamnya pun cukup dalam. Tetapi sangat aman untuk berendam di dalamnya karena ada seperti lantai besi yang konon peninggalan masa penjajahan Belanda. Karenanya, anak-anak pun aman untuk berendam di kolam ini.

Sebelumnya, kolam itu sangat alami. Tetapi sekarang pemerintah setempat sudah memberikan pagar tembok di sekelilingnya. Selain itu juga ada tempat peristirahatan setelah puas mandi-mandi. Namun, sampai sekarang tidak ada fasilitas lainnya, seperti penginapan misalnya. Itulah sebabnya, dating mandi-mandi di kolam air panas ini tidak dipungut bayaran sepeserpun.

Jangankan travelers dari luar, warga di Ngapaea pun kecuali hari-hari tertentu datang mandi-mandi di air panas itu. Mereka menyebutkan air panas Karede berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan tulang termasuk rematik. Bagi warga di sekitarnya, berendam di air panas ini menjadi solusi pengobatan, relaksasi, dan sekaligus rekreasi.

Meski bau belerang menusuk hidung, justru warga Ngapaea gemar mandi di tempat ini. Mereka malahan menganggap mandi di Karede sekaligus bermanfaat untuk kesehatan. Misalnya, penyakit kulit bisa disembuhkan bila mandi di Karede. Kuman penyakit kulit bisa dimatikan dengan air panas yang berbau belerang itu.

Ya, memang hasil penelitian serta analisa Balneologi, sumber air panas mineral selalu mengandung calsium, magnesium, chloride, sulfat, thermo, mineral, serta hypertherma dengan kadar aluminium yang tinggi, yaitu 38,5 equiv persen. Sedangkan keasamannya juga sangat tinggi, yaitu PH:2,45.

Sementara suhu air panasnya yang berasal dari mata air sekitar 50 derajat Celsius. Tidak sama dengan pemandian sumber air panas di kebanyakan daerah lainnya, Karede justru berbentuk kolam kecil dengan semburan air mendidih tanpa air dingin. Tetapi bila selesai mandi air panas, bisa berjalan kaki beberapa meter dan di sana ada sebuah sungai yang berair dingin.

Atau, langsung saja ke air terjun yang tak jauh dari tempat itu. Hanya sekitar 100 meter ada air terjun Cumbura. Air dingin tumpah dari ketinggian sekitar 10 meter lebih ke sebuah kolam batu. Di situlah Anda bisa bersenang-senang menikmati dinginnya air terjun di tengah hutan belantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun