Mohon tunggu...
Tashdieq Ulil Amri
Tashdieq Ulil Amri Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Al Azhar

Pelajar | Penyuka Sabun Harmoni

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Harap Enggan Hirap Diburu Gelap

15 April 2019   16:32 Diperbarui: 15 April 2019   16:55 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada biru langit nan silau,

gerombolan burung diurnal menapaki kaki langit

berulang kali tampil dengan formasi simetris

dibuat sepasang netra menyelami sumur keindahan yang tak berujung.


kudapati diriku berteduh di bawah bayang mencari kesejukan,
Juga anak kecil  yang berlindung di balik balkon rumah,

menjauh dari pendar matahari.

Ada dirimu di sana, seakan memberi petunjuk.

Berteman jejak, bersatu dengan bayangan. "Sejuk",kataku
Ada banyak harap yang mengharuskan tunai, tak ingin hirap diburu gelap.

Pada biru langit yang bersahaja. Untuk pertemuan ini, kulantunkan sajak sajak yang kupunya.
Berulang kali tarikan napas gagal.
Perlahan, susunan kata itu bunyi dan hidup, seperti pukauan formasi burung tadi; buat sepasang telinga menyelami keindahan laut yang tak berdasar.
"Lagi", katamu

Cairo,28 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun