Beberapa hari yang lalu seorang kawan lama berkirim pesan via WA. Dia menanyakan kabarku setelah berbilang bulan kami tak bertemu.
Setelah kabar baikku kusampaikan, dia bercerita tentang kegiataannya sekarang. Sudah lama dia memutuskan berhenti kerja kantoran dan memilih berjualan.
Di saat krisis ini barang jualannya beraneka ragam alias palugada, apa yang lu mau gue ada. Kemarin dia menawariku mpek-mpek.
Mpek-mpek didapatnya dari teman dengan sistem konsinyasi atau jual titip. Jadi dia tak perlu keluar modal sepeser pun.
Buka orderan, warganet menyebutnya open PO, dilakukannya supaya barang dagangannya pasti habis terjual. Dengan cara ini dia tak perlu khawatir akan rugi.
Memanfaatkan daftar kontak di handphone dan medsos dilakukannya untuk menawarkan dagangannya dan melakukan promosi. Dengan cara itulah dia menawarkan mpek-mpek kepadaku.Â
Jika lokasi pelanggan dekat, dia sendiri yang mengantarkan mpek-mpek. Sedangkan jika agak jauh, Jasa ojek online dimanfaatkannya untuk melakukan pengiriman.Â
Jika melalui jasa ojol, setelah pesanan diterima dan memastikan barang kiriman sesuai pesanan, pelanggan melakukan pembayaran melalui transfer. Transaksi jual beli jadi mudah, praktis dan aman tentunya.
Tak lupa dia memintaku memberikan testimoni di Instagram dan tagging akunnya. "Siapa tau temen-temen loe mau pesen juga," alasannya dengan diakhiri sederet smiley.
***
Krisis tak membuat orang-orang seperti temanku menyerah. Bagi mereka yang cerdas menyikapi krisis, peluang akan selalu ada dalam setiap kondisi.