Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Arti Hadirnya Jaringan PRIMA di Mata Mantan Penunggu Wesel

12 Juli 2019   10:11 Diperbarui: 12 Juli 2019   10:51 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cepat, praktis, dan aman. Itulah harapan masyarakat ketika melakukan transaksi finansial. Kabar baiknya, berkat dukungan teknologi yang semakin canggih hal itu bisa diwujudkan.

Berbicara mengenai transaksi finansial yang serba cepat dan praktis, saya jadi teringat masa-masa kuliah dulu. Jika sekarang transfer uang bisa dilakukan secara serta merta, waktu itu berkirim uang butuh waktu berhari-hari karena masih menggunakan wesel pos.

Anak zaman sekarang mungkin bertanya-tanya apa itu wesel. Tapi bagi mahasiswa yang menuntut ilmu di perantauan era 90-an pasti akrab dengan wesel.

Wesel Pos tempo dulu (Foto: OLX)
Wesel Pos tempo dulu (Foto: OLX)

Wesel adalah layanan pos untuk mengirimkan uang. Bentuknya seukuran kartu pos tapi tak bergambar. Layaknya surat atau kartu pos, pada wesel terdapat perangko, infromasi pengirim, dan informasi penerima. Hanya saja pada wesel tertera nominal rupiah. 

Lazimnya layanan pos, wesel butuh waktu berbilang hari untuk sampai di tangan penerima. Masa tunggunya tergantung dari daerah mana wesel dikirim. Semakin jauh, semakin lama.

Bank sebenarnya waktu itu sudah ada. Tapi layanan perbankan belum menjangkau daerah pedesaan. Saat itu gaji Abah sebagai seorang guru madrasah di bawah Departemen Agama masih dibayar tunai dalam amplop warna coklat.

Layanan wesel pos sebenarnya masih eksis sampai hari ini, tapi sudah bertransformasi dalam bentuk online. 

Kartu ATM 

Selepas kuliah dan mulai bekerja, barulah saya memiliki rekening bank dan kartu debit atau biasa disebut kartu ATM. Perusahaan mewajibkan setiap karyawan untuk memiliki rekening bank.

Memiliki rekening bank dan kartu ATM merupakan sebuah lompatan besar bagi mantan penunggu wesel. Tak lagi butuh waktu berbilang hari untuk menerima kiriman uang. Dengan dukungan teknologi canggih, uang masuk ke rekening tujuan secara serta merta begitu tombol persetujuan transfer di tekan.

Selain cepat, kelebihan lain kartu ATM adalah praktis dan aman. Melalui mesin ATM yang tersedia di tempat-tempat strategis, saya dapat melakukan transaksi finansial maupun non finansial.

Aktivitas cek saldo, transfer, tarik tunai, dan pembayaran tagihan dapat dilakukan tanpa harus datang ke kantor bank. Praktis bukan? 

Bank tentu menjamin keamanan bertransaksi di mesin ATM. Jika nasabah menjunjung tinggi sikap kehati-hatian dan menjaga kerahasiaan PIN, transaksi di mesin ATM terbilang aman.

Jikapun terjadi pembobolan rekening akibat tindakan skimming di mesin ATM, jumlah korban jauh lebih sedikit dibanding dengan yang tidak mengalami. 

Terlebih lagi jaminan kemanan ATM sekarang lebih ditingkatkan seiring dengan kewajiban penggunaan teknologi chip untuk menggantikan teknologi pita magnetik (magnetic stripe). Hal ini sejalan dengan National Standard Indonesian Chip Card Specification (NSICCS) yang ditetapkan Bank Indonesia (cermati.com).

Alhamdulillah selama hampir 20 tahun menggunakan ATM, saya tidak mengalami hal-hal yang tidak mengenakan. Semua berjalan aman dan transparan.

Bertransaksi Secara Adil

Manfaat lain memiliki kartu ATM adalah saya dapat melakukan transaksi secara adil. Berapa pun nominal yang tertera dalam mesin hitung, saya dapat melakukan pembayaran dengan mudah. Tidak kurang, tidak lebih.

Ilustrasi mesin EDC (Foto: Thinkstock)
Ilustrasi mesin EDC (Foto: Thinkstock)

Bagi yang terbiasa mengisi bahan bakar di SPBU pasti pernah mendapati harga yang tidak bulat. Sebut saja misalnya Rp 371.455. Jika dengan transaksi tunai, saya tidak mungkin melakukan pembayaran dengan pas. Tapi dengan kartu ATM dan mesin EDC di kasir pembayaran secara sepadan bisa dilakukan.

Saya masih ingat ketika pada suatu masa kasir swalayan mengganti uang kembalian receh dengan permen. Sebagai konsumen saya sesungguhnya merasa tidak ikhlas dan merasa diperlakukan tidak adil.

Keberadaan kartu debit atau kartu ATM sebagai alat pembayaran membuat posisi penjual dan pembeli setara. Penjual menjual dan menyerahkan barang, saya sebagai pembeli menerima barang dan melakukan pembayaran tanpa kurang 1 rupiah pun. Adil dan menentramkan.

Dukungan Jaringan PRIMA

Setiap kali melakukan transaksi di mesin ATM atau EDC, terus terang saya acap kali terkagum-kagum dengan kecanggihan teknologi pendukungnya. Berbagai macam transaksi yang pernah saya lakukan semuanya nyaris sempurna. 

Kegagalan transaksi umumnya bisa ditoleransi dan tak merugikan. Misalnya uang dalam mesin ATM habis atau gangguan jaringan. 

Awalnya saya mengasumsikan bahwa ATM dan teknologi pendukungnya adalah milik bank sepenuhnya. Ternyata asumsi saya salah.

Dalam memberikan pelayanan kepada nasabah melalui penerbitan kartu ATM, Bank dapat bekerja sama dengan perusahaan switching. Perusahaan Switching adalah perusahaan yang menyediakan jasa switching atau routing atas transaksi elektronik yang menggunakan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) melalui terminal seperti ATM atau Electronic Data Captured (EDC) dalam rangka memperoleh otorisasi dari Penerbit (Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009). 

Perusahaan switching yang selama ini mendukung suksesnya transaksi yang saya lakukan, juga jutaan nasabah lainnya, adalah PT Rintis Sejahtera (RINTIS). Perusahaan yang berdiri tahun 1991 ini, bergerak di bidang pengoperasian sistem komunikasi satelite VSAT atau Very Small Aperture Terminal.

VSAT adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter (legini.wordpress.com). Perwujudan VSAT dalam bentuk parabola kecil ini sering dijumpai pada bagian atas bangunan yang didalamnya terdapat mesin ATM.

Ilustrasi Very Small Aperture Terminal (Foto: jayapedi.wordpress.com)
Ilustrasi Very Small Aperture Terminal (Foto: jayapedi.wordpress.com)

Pada Agustus 2000, dengan dukungan teknologi canggih VSAT yang terdepan, RINTIS dipercaya menjadi penyedia layanan switching dan komunikasi bagi jaringan ATM BCA. Jasa switching -nya dikenal dengan Jaringan PRIMA.

Seiring berjalannya waktu, saat ini terdapat 79 bank yang bergabung atau menjadi mitra Jaringan PRIMA (jaringanprima.co.id). Bank-bank tersebut terdiri dari 4 Bank BUMN, 48 Bank Swasta Nasional, 17 Bank Pembangunan Daerah, dan 10 Bank Syariah.

Bergabungnya bank-bank dalam satu jaringan layanan switching yang sama, tentunya menguntungkan nasabah. Nasabah bisa melakukan transaksi antar bank secara online. Praktis dan efisien.

Ketidakpraktisan dalam melakukan transaksi antar bank pernah saya alami. Saya memiliki 2 rekening masing-masing di Bank A dan Bank B. Gaji bulanan biasa di transfer di Bank A, sedangkan rekening Bank B digunakan untuk menabung dan kebutuhan lain. 

Bank B, sebuah bank BUMN, waktu itu belum tergabung dengan Jaringan PRIMA layaknya Bank A. Alhasil setiap akan menabung di Bank B, saya harus mengantri di kasir setelah sebelumnya menarik uang terlebih dahulu di ATM Bank A. Waktu terbuang percuma.

Untung saja, sekitar medio 2003 Bank B telah bergabung dengan Jaringan PRIMA. Sejak saat itu proses transfer lebih praktis dan efisien karena bisa dilakukan melalui ATM Bank A.

Tak hanya perbankan. Setidaknya ada 56 perusahaan dengan kategori perusahaan asuransi, pengembang properti, multifinance, e-commerce, layanan TV berbayar, lembaga pendidikan, jasa transportasi, entertainment, dan tours & travel bergabung dalam Jaringan PRIMA (jaringanprima.co.id).

Melalui layanan PRIMA Payment Solution nasabah bisa melakukan pembayaran semisal tiket pesawat, bayar premi asuransi, biaya pendidikan dll. secara online. Kanal pembayaran dapat dilakukan melalui ATM, Internet Banking, Mobile Banking, SMS Banking, Teller, dan PPOB yang telah terhubung dengan Jaringan PRIMA.

***

Bagi yang pernah mengalamai era berkirim uang menggunakan wesel pos, kehadiran kartu debit atau kartu ATM adalah sebuah lompatan besar. Proses pengiriman uang yang semula membutuhkan waktu berhari-hari, berganti hanya dalam sekejap mata.

Jaringan PRIMA dengan layanan PRIMA ATM dan PRIMA Debit yang tersebar di seluruh Indonesia, tak hanya membuat proses pembayaran lebih praktis, efisien, dan aman, tapi juga telah membantu penjual dan pembeli melakukan transaksi secara adil (tasbul).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun