Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Freelancer - Konsultan Lingkungan

Lingkungan, Persib, Arsenal

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Surprise, Ada yang Mayungi di Depan Ka'bah

26 September 2022   23:10 Diperbarui: 26 September 2022   23:11 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 19 September 2022, waktu di Mekah menujukan jam 11.12. Sekitar 1 jam lagi ke Adzan Dzuhur. Saat itu saya berkeliling Ka'bah mengikuti arus jemaah lain yang sedang bertawaf. Tiba-tiba di depan Ka'bah diblok oleh beberaa puluh orang tinggi besar. Lambat laun saya sadari jika mereka adalah orang-orang yang ingin mendapatkan shaf pertama Shalat Dzuhur. 

Saat itu saya berniat untuk ikut barisan shaf kedua yang sudah mulai terbentuk. Namun apa daya, dengan badan yang cukup kecil, saya tidak bisa masuk ke dalam barisan kedua juga.  Akhirnya saya diam di satu tempat dengan harapan ada sedikit longgar sehingga bisa masuk barisan tersebut.

Tiba-tiba, entah bagaiama asalnya, seorang tinggi besar memberi tempat untuk saya di barisan tersebut. Sambil berucap "thanks" saya masuk ke barisan tersebut dan dilindungi oleh si tinggi besar tersebut.

Begitu saya berada disampingnya, dia megeluarkan payung yang cukup untuk melindungi kami berdua dari sengatan sinar matahari Mekah yang sangat panas.  Subhanallah.... serasa dapat mujizat ada yang mayungi di depan ka'bah di tengah hari yang sangat panas untuk ukuran orang Indonesia Tersebut.

Sebagai ucapan terima kasih saya coba bertanya dengan Bahasa Ingrris saya yang terbata-bata "What country do you come from?". Tetapi dia diam saja, sudah itu saya menggunakan Bahasa Isyarat "I am Indonesia...You?" Dia baru jawab... "Bangladesh".

Sekedar dokumentasi, saya  memotret situasi tersebut untuk dikirim kepada istri yang entah sedang ada di sudut sebelah mana di pelataran tawaf tersebut.  Istri menjawab "Alhamdulillah, Allah memudahkan kita".

Hampir tiga perempat jam saya dipayungi pria Bangladesh tersebut sampai tiba waktu komat. Betapa damainya hati saat itu,   memandang baitullah dengan sangat leluasa, tanpa kepanasan  dan berdesakan sama sekali.

Terima kasih Bangladesh.......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun