Kesehatan menjadi modal utama bagi jamaah haji, semua ritual yang dijalankan membutuhkan kekuatan fisik yang prima. Seringkali menjadi terabaikan oleh jamaah karena semangat untuk sholat berjamaah di Masjidil haram setiap waktu.Â
Meskipun mendapat fasilitas bus dari maktab menuju ke terminal masjid, namun jarak dari terminal menuju masjid cukup jauh, apalagi jika jamaah melakukan Sunnah towaf.Â
Baiknya hal ini menjadi pertimbangan untuk memilah dan memanage energi sebagai bekal saving energi untuk ritual ibadah Haji mulai tanggal 8 Dzulhijjah di Arofah, Musdzalifah dan Mina untuk melakukan jamarot.Â
Udara yang panas, angin kencang dan debu yang beterbangan akan mengganggu pernafasan. Seringkali diabaikan oleh jamaah karena semangat ibadah yang sudah dinantikan puluhan tahun lamanya.Â
Tak heran jika banyak yang mulai terserang demam, flu dan batuk. Merupakan penyakit yang sering di derita oleh jamaah, sehingga menjadi penting karena ibadah haji merupakan ibadah fisik juga dan ibadah mandiri. Maka jamaah perlu memperhatikan kekuatan fisik dan sinyal tubuh, tidak memaksakan diri mengikuti jamaah di Masjidil Haram.Â
Team kesehatan Haji Banjarnegara kloter 32 dr Ery Rosita dengan cepat melakukan pemeriksaan rutin bagi jamaah yang mengalami keluhan kesehatan, memberikan tindakan preventif seperti pemeriksaan rutin bagi jamaah dan memberikan pengobatan (kuratif) kepada jamaah yang mulai mengeluh sakit.Â