Mohon tunggu...
Tari nusantara
Tari nusantara Mohon Tunggu... Freelancer - Adalah seorang pembelajar baru di dunia kepenulisan dan berminat mengembangkan keterampilan menulisnya

Belajar dari apapun, siapapun dan kapanpun, agar bermanfaat bagi diri, keluarga, lingkungan, dan negara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahasa sebagai Media Terapi Covid-19

5 Juni 2020   20:58 Diperbarui: 5 Juni 2020   20:56 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernah satu ketika selesai forum diskusi, tetiba ada yang mendekatiku menanyakan alamat asalku, ternyata ia juga berasal dari kabupaten yang sama denganku. Seperti biasa, selebrasi pasca pertemuan adalah selfi atau wefi, kemudian bertukar nomor sebagai ajang silaturahmi.

Tak lama aku mendapat pesan wathsapp (WA), bertuliskan "selamat bertambah baik", dahiku mengerut seperti biasa sebagai respon berpikir keras menerima stimulus baru yang kubaca dari pesan tersebut. Sejenak menghayati kalimat sederhana yang menggelitik dan ingin aku menuliskannya dalam sebuah artikel, namun berbulan-bulan pasca petemuan itu baru sempat aku menuliskannya.

Hampir setahun kubaca setiap quote bijak-nya di status WA yang bersliweran darinya selalu diakhiri "selamat bertambah baik" tak hanya itu, pesan yang terkirim kepadaku baik bertegur sapa atapun diskusi selalu diakhiri kalimat tersebut. Batinku apa sichhh orang ini.... Ahhh tapi aku anggap aja bahwa aku harus selalu berbenah diri setiap hari.

Kita semua pasti sudah tahu khan... Kalimat merupakan satu media penyampai pesan kepada komunikan yang disampaikan oleh komunikator baik secara langsung ataupun tidak langsung. Pemilihan kata dengan susunan kalimat yang apik menjadi hal penting agar komunikan nyaman dalam menerima pesan. Kalimat apapun yang sampai akan membawa dampak psikologis komunikan pasca menerima dan memahami isinya, sehingga menjadi sangat urgent memilih kata-kata yang baik agar membawa dampak psikologis yang baik pula. Duhhh kok jadi seolah bijak banget sichhh aku ini....

Secara otomatis jika kondisi psikologis komunikasi nyaman, akan mempengaruhi tindakan sang komunikan (respon) baik verbal maupun non verbal. Sebagai contoh nichhh, kita bisa mengingat-ingat hal-hal apa saja yang membuat nyaman ketika komunikasi dengan teman atau saudara, salah satunya kata dan kalimat yang disampaikan bukan? Perubahan psikologis kita akan nampak secara tiba-tiba ketika mendapat stimulus kurang menyenangkan, begitu juga sebaliknya dan kita tentu akan melakukan tindakan sebagai bentuk respon balik atas pesan tersebut.

Hampir tiga bulan kita sudah mematuhi protokol kesehatan sebagai antisipasi dan proteksi diri atas wabah Covid-19 yang hadir di berbagai negara. Dengan kasus yang kian meningkat setiap harinya, ditambah efek menjelang lebaran hampir semua penduduk memaksakan diri untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Terlihat dari data di Banjarnegara dengan rincian 36 pasien positif Covid-19, PDP dari 11 pasien bertambah menjadi 17 pasien.

Selain itu banyak ditemui juga orang-orang bepergian tanpa mengenakan masker, dengan alasan lupa, tidak nyaman dan lain sebaganya. Ahhh sok peduli banget yakkk perhatikan orang lain.... Tentu donggg, karena kesehatan hak semua warga negara (duhhh bijak banget ini mah...) Kondisi tersebut menjadi salah satu rendahnya literasi masyarakat ditengah pandemic dari sekian protokol kesehatan yng sudah selalu dikampanyekan baik melalui media elektronik, medsos, dan kampanye kesehatan oleh satgas Covid-19 masing-masing desa.

Kapan kita bertambah baik dengan adanya Covid-19? yang penting selamat bertambah baik yak, semoga kita makin peduli sama orang lain untuk saling menjaga dan bisa tertawa bersama.

Pesan Moral 

Coba kita perhatikan sesekali yakkk, Apa pesan tersirat dari kalimat "selamat bertambah baik" di tengah pandemic Covid-19 ini, versiku sich yak secara sederhana menjadi sebuah pengingat bahwa manusia tidak luput dari salah setiap harinya baik secara sengaja atau tidak dan kalimat ini menjadi reminder untuk selalu memperbaiki diri dimana saja dan dalam hal apa saja.

Sebagai contoh kita lupa mengenakan masker, jaket, kaos tangan, kaos kaki ketika bepergian ditengah pandemic Covid-19, nah lhooohhh bener gak?? semoga dengan mengingat atau membaca kalimat "selamat bertambah baik" menjadi refleksi untuk selalu mematuhi protokol kesehatan baik ketika di rumah, bepergian, ataupun masuk rumah pasca bepergian. Covid-19 membawa pesan baru untuk kita sellau menjaga kebersihan, karena kebersihan ini merupakan sebagian dari iman jika kita beriman heheh.

Terapi Psikologis

Pemilihan kata/bahasa yang baik menjadi salah satu sugesti positif untuk kesembuhan berbagai penyakit, kok tau??? Coba dech perhatikan kata-kata dokter dan perawat ketika memeriksa dan merawat pasie, pasti banyak diantara mereka yang senyum merekah, kalimatnya adhem, dan memotivasi untuk sembuh kannnn??? Untuk Covid-19 salah satunya tentu kita wajib mematuhi protokol kesehatan.

Sebagai contoh, walikota bandung yang sembuh dengan melakukan isolasi dan tetap mendapatkan dukungan positif dari keluarga, teman dan koleganya. Berbagai doa-doa dan ucapan positif hampir dikirimkannya setiap hari. Kemudian alumni Gowa yang dikarantina secara massal di SKB Banjarnegara, mereka selalu menyarankan untuk kita selalu mengeluarkan kalimat/bahasa yang baik sebagai pengobat alami psikologis kita. Hal ini menunjukkan bahwa kata dan bahasa akan menjadi salah satu terapi percepatan dan sebagai salah satu media meningkatkan imunitas kita.

*Taryamah

Peneliti Lekas (Lembaga Kajian Strategis)

Koordinator Pengembangan Organisasi PC Fatayat NU Banjarnegara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun