Mohon tunggu...
HMJ Tadris Matematika UINMLG
HMJ Tadris Matematika UINMLG Mohon Tunggu... Guru - HMJ Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

https://tadrismatematika-uinmalang.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

TM-NEC | Kini dan Kekinian: Peluang ataukah Ancaman

1 November 2020   08:59 Diperbarui: 1 November 2020   09:08 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Hidayatul Livia Nirmala

Indonesia memang sedang mengalami satu dari ribuan tikungan. Satu kelokan yang kalau melihat penampakan gejalanya akan sangat tajam. Berisi persimpangan yang lagi-lagi melibatkan sentiment agama dan kebangsaa. 

Zaman peperangan memang sudah berakhir, kini manusia dapat hidup dengan bebas dan aman dari ancaman perbudakan dan kejahatan. Namun, tidak semudah itu, ambisi sekelompok orang menguasai kelompok lain masih belum berakhir.

Dulu kolonialisme dilakukan dengan biadab, kini kolonialisme tampil lebih biadab.
Dulu, bangsa ini bersatu membela negara, kini pemuda bangsa saling bersaing di social media.
Dulu, generasi muda mengejar apresiasi dalam prestasi, kini generasi muda mengejar apresiasi dalam eksisitensi

Sama halnya saat masa penjajahan, nusantara melahirkan pahlawan-pahlawan yang betebaran dari sabang sampai merauke. Melahirkan ulama'-ulama' yang bemartabat serta dihormati masyarakat. 

Sementara di zaman sekarang, koruptor-koruptor merata diseluruh nusantara, melahirkan ulama'-ulama' yang kehilangan martabat akibat tahta dan harta. Disinilah,peran penting generasi muda sebagai aset penerus bangsa. Di tangan pemudalah kelak kemajuan bangsa dipertaruhkan.

Namun, jika kita tengok bagaimana kondisi generasi muda masa kini yang senantiasa berikap abai dan apatis terhadap budaya tradisional dan memilih kemoderenan, pakaian kurang bahan, k-pop, drakor dan lain sebagainya. 

Ya, iniah generasi masa kini yang kian disebut generasi milenial, generasi melek teknologi, memiliki kemampuan multi tasking, namun, mengalami penurunan sosial, hingga degradasi moral. Kiranya Dilan dan Milea lebih mereka kenal dari pada Zainuddin dan Hayati.

Teknologi memang nampak banyak memiliki keuntungan, tapi bukan berarti bebas dari ancaman. Seperti sebilah pisau jika digunakan dengan baik, ia akan bermanfaat. Tapi sebaliknya, jika tidak dipergunakan dengan baik justru akan melukai tuannya. 

Dan adanya masyarakat yang kekinian menunjukkan kondisi positif dengan lahirnya masyarakat yang peka terhadap perubahan menjadi sok update, bergaya ala artis barat, korea, hingga bepeilaku dengan cara yang baru.

Disinilah area dengan bebagai pesona kebaikan dan keburukanpun tak luput mengiringinya. Menjadi generasi muda masa kini tidak cukup bermodal kekinian. Karena di era inilah merupakan era bagi mereka yang jago membaca keadaan, cedas mengambil peluang, namun tetap tegar menghalau ancaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun