BOGOR – Sudah beberapa minggu terakhir harga minyak goreng mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Kenaikan harga minyak ini membuat sejumlah warga dan pedagang resah pasalnya minyak sangat di butuhkan oleh warga. Kenaikan harga minyak goreng naik hingga Rp.8.000 dari harga aslinya.
Tidak hanya minyak kemasan, minyak curah pun mengalami hal yang sama. Adapun penyebab kenaikan harga minyak goreng ini karna meningkatnya harga minyak sawit dunia atau curde palm oil (CPO). Pedagang sembako maulida (45) yang ditemui di kios samping rumah nya cibinong-bogor mengatakan bahwa kenaikan harga minyak goreng membuat menurunnya pembeli yang ingin membeli minyak. Pembeli lebih memilih mengurungkan niat nya untuk membeli minyak karna harga yang mahal.
Banyak pedagang dan juga pembeli yang mengeluhkan soal kenaikan harga minyak goreng ini. “orang-orang yang beli juga pada kaget karna setiap saya beli minyak yang baru harganya naik lagi, yang beli minyak juga sekarang jarang, jadi berpengaruh juga ke pendapatan” ujar maulida pada minggu (28/11).
Diperkirakan harga minyak akan naik hingga 2022 mendatang. Keresahan juga dirasakan oleh Dini seorang ibu rumah tangga. Ia mengatakan “iya sekarang minyak harganya naik terus malah yang 2 liter bisa sampe Rp.40.000, pendapatan pas-pasan gini tetep dibeli walaupun mahal itu juga pakenya diirit-irit”.
Seperti yang diketahui minyak goreng merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Warga berharap harga minyak bisa kembali normal seperti biasanya. Pemerintah diminta harus memperhatikan warga yang ekonomi nya rendah.