Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Singkat Berdirinya Masjid dan Universitas Al-Azhar

19 April 2019   14:48 Diperbarui: 19 April 2019   14:54 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Al-Azhar Mesir (Dokpri)

Pemberlakuan Sistem Administrasi

Al-Azhar menggunakan sistem administrasi pertama kali pada masa pemerintahan Sultan Dhahir Barquq (1382 M) dimana ia mengangkat Sultan Bahadir At-Thawasyi sebagai direktur pertama, ini terjadi dimasa pemerintahan Bani Mamalik. Setelah itu dengan sistem administrasi yang baik, universitas ini berkembang dengan sangat pesat, sehingga tidak hanya ilmu-ilmu agama saja yang dipelajari, melainkan juga ilmu-ilmu sains, sastra dan Filsafat.

Universitas tertua di dunia ini mencapai masa keemasannya di abad 14 dan 15, dimana universitas ini memiliki ilmuwan dan cendikiawan yang menguasai hampir seluruh cabang ilmu pengetahuan, mulai dari Kedokteran, Astronomi, Optik dan berbagai disiplin ilmu lainnya, tak heran jika Al-Azhar mampu menarik minat penuntut ilmu di dunia untuk datang kesana.

Pada masa inilah muncul tokoh-tokoh Islam yang mendunia seperti Ibnu Khaldun yang menjadi rujukan sosiologi dunia selama ratusan tahun, selanjutnya ada Imam Jalaluddin ash-Shuyuti yang mengarang hampir di berbagai disiplin keilmuan agama.

Bahkan dahulunya sudah banyak penuntut ilmu dari Nusantara datang ke Mesir untuk belajar, terbukti dengan adanya salah satu Ruwaq (kelas) didalam Masjid Al-Azhar yang dinamakan Ruwaq Jawi yang berarti Kelas khusus untuk orang-orang Nusantara (orang Mesir dahulu menyebut Nusantara dengan istilah "Jawi" yang diambil dari kata Jawa). Ruwaq Jawi masih digunakan hingga sekarang untuk kajian keilmuan.

Pembaharuan Administrasi Universitas Al-Azhar

Dahulu Universitas Al-Azhar tidak menggunakan sistem perkuliahan dan pembagian jurusan seperti sekarang, melainkan menggunakan sistem talaqqi dan halaqah-halaqah keilmuan. Sehingga mahasiswa bisa mempelajari semua cabang keilmuan yang ia minati.

Sistem pembelajaran Al-Azhar yang lama masih terus bertahan hingga awal abad 19. Pada masa itu Grand Syekh Al-Azhar, Ahmady Al-Dhowahiri mencetuskan untuk menggunakan sistem perkuliahan dan pembagian jurusan sebagaimana yang kita lihat sekaranag.,

Pembaharuan administrasi kembali dilakukan dengan menggunakan sistem perkuliahan dan pembagian jurusan pada tahun 1930 M.

Pembaharuan tersebut dilakukan dengan membuat pembelajaran yang awalnya didalam masjid, dipindahkan ke ruang kelas, Universitasi ini juga mulai menggunakan pembagian jurusan dan pembagian gelar untuk para alumninya hingga pembuatan ijazah, sebagaimana yang diterapkan dalam sistem administrasi Modern.

Sistem penjurusan juga diberlakukan agar para mahasiswa bisa focus menguasai satu bidang keilmuwan di Universitas ini dan menjadi spesialis dalam keilmuan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun