Mohon tunggu...
Ikhsan
Ikhsan Mohon Tunggu... -

http://fam48inafiles.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Hannibal Barca and The Big Egg"

13 November 2017   19:55 Diperbarui: 13 November 2017   20:14 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di situasi kronis ini, Hannibal membuktikan kapabilitasnya sebagai salah satu komandan militer terbaik sepanjang masa. Dalam Perang Trebia, Hannibal berpura-pura mundur. Pasukan Romawi yang bernafsu mengejarnya terjebak dalam taktik kepungan dari 1000 kavaleri dan 1000 infantri yang bersembunyi sampai pasukan Romawi datang.

Dari 40.000 pasukan Romawi, hanya 10.000 yang bisa kabur dari Perang Trebia. Setahun kemudian, di Danau Tresimene, salah satu perang paling savage, Romawi kembali kehilangan 15.000 pasukan berbanding 2500 pasukan Carthage. Demi rencananya melemahkan Republik, menggalang simpati, Hannibal membebaskan tahanan non-Romawi.

Di titik ini Romawi sadar bahwa Hannibal bukan jendral biasa. Untuk itu mereka menyetujui Quintus Fabius Maximus sebagai diktator, posisi yang hanya digunakan saat emergency. Hannibal melanjutkan perjalanan ke selatan, dan Quintus selalu menghindari perang terbuka. Akibat ini, Quintus diturunkan dari jabatannya.

Dalam tahun berikutnya, sekitar 80.000 pasukan Romawi bertemu Hannibal dalam Perang Cannae di selatan Italia. Romawi menyerang dengan agresif sampai hampir ke titik pusat pasukan Carthage, dan sekali lagi taktik mengepung Hannibal berhasil menghancurkan 50.000 pasukan Romawi dalam satu hari.

Battle of Cannae, kemenangan terbesar Hannibal

Setelah itu, sayangnya, sejarah kekalahan Carthage tertulis. Jika saja Hannibal langsung menuju Roma maka sejarah akan berubah. Tapi Hannibal yang kehilangan banyak pasukan, merasa Carthage terlalu lemah untuk menyerang Roma secara langsung dan menunda serangan langsung ke pusat.

Hannibal tidak bisa disingkirkan dari selatan Italia, dan dia juga tidak bisa menduduki Roma sehingga situasi seperti api dalam sekam. Di sisi lain Romawi meluncurkan serangan pada daerah Carthage di Spanyol. Meski kalah, tapi ini menjadi latihan bagi Publius Cornelius Scipio, survivor dari Perang Cannae yang menjadi jendral di usia 25 tahun.

Pelan-pelan Publis merebut daerah yang diduduki Carthage; Carthago Nova di 209 SM, mengalahkan adik Hannibal, Hasdrubal Barca di Perang Baecula, memenangkan Perang Ilipa di 206 SM dan adik Hannibal yang lain, Mago. Baru di tahun 208 SM, Hasdrubal kabur dari Scipio dan memimpin pasukan dari Spanyol menuju Italia.

Sebelum mencapai saudaranya, ada Roma di tengah mereka. Dalam perang di sungai Metaurus, Romawi mengalahkan 10.000 pasukan Hasdrubal. Sebagai tambahan, mereka mengirim kepala Hasdrubal kepada Hannibal. Dan ini, adalah pertanda kekalahan Carthage bagi Hannibal.

Battle of Zama lukisan Cornelis Cort

Di 203 SM, dalam tekanan Romawi, Carthage memerintahkan Hannibal dan Mago untuk kembali pulang. Ini mengakhiri agresi 16 tahun Hannibal, yang meski terluka, mengakui kalau semua adalah salahnya. Memulai perang saat Carthage belum siap, berangkat dengan pasukan yang terlalu kecil untuk melawan Romawi, dan itu sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun