Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanpa Memahami Demokrasi yang Benar, Politisi di Daerah Cenderung Bermental Penjilat di Indonesia

7 Mei 2021   04:09 Diperbarui: 7 Mei 2021   04:12 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktor utama lainnya adalah pembangun mentalitas tokoh-tokoh dan para pemimpin rakyat terutama dalam politik. Mentalitas mereka belum sepenuhnya memahami seluk beluk politik yang sesungguhnya. Sehingga para politisi dijaman sekarang menempuh cara-cara praktis dalam segala bidang. Bahayanya dalam komunikasi politik yang bisa saja mereka meninggalkan etika dan sama sekali jauh dari paham politik yang normatif.

Kenapa bisa demikian? Tentu saja karena wawasan dan pengetahuan politik yang sangat terbatas, sehingga mereka tidak memahami nilai-nilai yang harus dipelihara. Kesimpulannya mereka hanya mengandalkan kekuasaan dan ego kekuasaan atas nama pengurus partai politik dan mengalahkan semua nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Karena orientasi kekuasaan partai politik pada Surat Keputusan yang keramat dari pusat itu, akhirnya semua stakeholder ditundukkan oleh surat keputusan tersebut diseluruh kabupaten dan kota dalam provinsi yang bersangkutan. Padahal yang dibutuhkan untuk penguatan politik rakyat adalah mekanisme dan diskusi dan kepemimpinan mereka di dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Bila tiba-tiba dalam kelompok itu muncul orang baru sebagai pimpinan yang ditunjuk karena satu lembar Surat Keputusan dari pusat itu maka semua nilai yang berlaku dalam masyarakat yang sebelumnya diwarnai dengan sopan santun dan nilai kemasyarakatan tersebut menjadi sirna dan tidak menjadi sandaran apapun lagi dalam politik setelah surat keramat dari pusat itu turun ke tangan seseorang.

Hal itulah yang telah merusak politik masyarakat daerah sehingga terjadi saling sikut lintas warga masyarakat daerah yang menjadi kader partai politik.

Semoga tulisan ini dapat menjadi referensi untuk membentuk sikap kesetiakawanan dalam politik bagi mereka warga yang sudah terjun ke dunia politik sebelum terjerumus ke dalam jalan yang salah arah yang dapat membahayakan hidup dimasa depannya.

Salam

Penulis adalah pemerhati politik, sosial dan pemerintahan berdomisili di Aceh

Gambar : pexels
Gambar : pexels

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun